Mario Dandy Berulang Kali Tendang dan Injak Kepala Anak Pengurus GP Ansor

D hingga kini masih koma di rumah sakit

Jakarta, IDN Times - Mario Dandy, anak pejabat pajak yang menjadi tersangka penganiayaan anak Pengurus GP Ansor bernama D disebut berulang kali menendang hingga menginjak kepala korban.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengatakan Mario Dandy melakukan aksi kejinya itu setelah sebelumnya menyuruh D untuk push up 50 kali. Namun, D hanya mampu 20 kali.

"Karena korban tidak kuat dan hanya sanggup 20 kali, korban disuruh sikap tobat oleh tersangka MDS. Korban menyampaikan tidak bisa, akhirnya tersangka MDS meminta tersangka S untuk mencontohkan sikap tobat," jelas Ade.

"Kemudian, D juga tidak bisa sehingga MDS menyuruh korban untuk mengambil posisi push up sambil tersangka S melakukan perekaman video dengan menggunakan HP milik tersangka MDS," sambungnya.

1. Kepala anak Pengurus GP Ansor diinjak dan ditendang

Mario Dandy Berulang Kali Tendang dan Injak Kepala Anak Pengurus GP AnsorIlustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam kondisi posisi push up, D dihajar oleh Dandy. Hal itu terkonfirmasi melalui keterangan saksi serta bukti CCTV dan video di HP Dandy.

"Kami putar video tersebut dan kami tanyakan kepada para saksi, para saksi menyatakan, sesuai dengan apa yang video itu tayangkan, yaitu telah terjadi kekerasan terhadap D dengan cara menendang kepala beberapa kali. Kemudian menginjak kepala beberapa kali dan juga menendang perut dan memukul kepala ketika korban berada pada posisi push up," jelas Ade.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Pengeroyokan Mario Dandy ke Anak Pengurus GP Ansor

2. Penganiayaan diawali perkataan AG ke Mario Dandy

Mario Dandy Berulang Kali Tendang dan Injak Kepala Anak Pengurus GP AnsorSosok MDS pelaku pengeroyokan anak pengurus GP Ansor (IDN Times/Amir Faisol)

Ade mengungkapkan pemicu penganiayaan tersebut berawal sejak Januari 2023. Saat itu Mario Dandy diberitahu bahwa kekasihnya, AG (15 tahun), mendapat perlakuan tidak baik dari korban D.

"Kemudian mendengar informasi yang tidak mengenakkan itu, tersangka MDS mengkonfirmasi hal itu kepada saksi AG. Setelah AG dikonfirmasi oleh tersangka MDS, akhirnya di tanggal 20 Februari 2023 tersangka MDS menghubungi tersangka S, kemudian tersangka S bertanya, 'kamu kenapa?', ujar Ade.

"Akhirnya tersangka MDS emosi, kemudian tersangka S menjawab, 'Gua kalau jadi lu, pukulin saja. Itu parah Den'," lanjutnya.

Mario Dandy, S, dan AG bersama-sama berangkat ke daerah Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di sana ada korban D yang sedang berkunjung ke rumah temannya.

Sesampainya di lokasi, S sempat bertanya pada Mario Dandy apa yang harus dia akukan. Dandy meminta Shane untuk merekam penganiayaan dengan handphone miliknya.

"Tersangka MDS bilang, 'lu videoin saja, nih pakai HP gua', ujar Ade.

3. Tindakan Mario Dandy berefek domino, termasuk pada sang ayah

Mario Dandy Berulang Kali Tendang dan Injak Kepala Anak Pengurus GP AnsorKepala Bagian Umum di Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo. (ANTARA FOTO/Agatha Olivia Victoria)

Aksi keji Mario Dandy berdampak besar. Sang ayah, Rafael Alun Trisambodo dinonaktifkan dari pekerjaannya sebagai pejabat pajak, hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

Tak hanya itu, kekayaan ayah Mario Dandy yang menyentuh Rp56,10 miliar menjadi sorotan publik. Bahkan, PPATK dan KPK telah mengendus ketidakwajaran kekayaan Rafael Alun.

Mario Dandy yang baru akan masuk semester 2 harus dikeluarkan oleh kampusnya, Prasetya Mulya. Hal ini juga menimpa kekasihnya, AG, yang dikeluarkan dari sekolahnya.

Baca Juga: Teman Wanita Mario Dandy Satrio Ditindak SMA Tarakanita 1

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya