MRT Jakarta Uji Coba Rute Bundaran HI-Lebak Bulus Siang Ini

Jakarta, IDN Times - Jelang peluncurannya pada Maret 2019, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta kembali mengadakan uji coba penggunaan Ratangga (Kereta MRT Jakarta) pada Rabu (30/1).
Jika beberapa hari sebelumnya PT MRT Jakarta mengundang influencer, kali ini giliran para pewarta yang kebagian menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
1. Pewarta akan uji coba rute Bundaran HI-Lebak Bulus PP

Uji coba kali ini terasa berbeda, sebab IDN Times bersama sejumlah pewarta akan menjajal MRT Jakarta rute Bundaran HI-Depo MRT Lebak Bulus, lalu kembali lagi ke Stasiun Bundaran HI.
Sebelumnya IDN Times hanya menjajal rute Bundaran HI-Depo MRT Lebak Bulus saja ketika terakhir kali mendapat kesempatan mengikuti uji coba bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 10 Desember 2018 lalu.
2. Secara keseluruhan MRT Jakarta sudah siap 98 persen

Hingga Jumat (11/1) lalu, kesiapan MRT Jakarta untuk beroperasi telah mencapai 98 persen. Sekretaris PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, saat ini MRT Jakarta sedang melakukan penyelesaian tahap akhir.
"Kesiapan MRT sudah mencapai 98 persen, meliputi persiapan operasional, sekarang sudah tahap penyelesaian di stasiun-stasiun, dan untuk komunikasi dan sistem setiap stasiun," ujarnya seperti dilansir Antara.
3. Tarif MRT Jakarta diprediksi tak lebih dari Rp10 ribu

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar beberapa waktu lalu memperkirakan kisaran tarif MRT berada di Rp8.500 hingga Rp10 ribu. Hitungan tersebut didapatkan dengan perhitungan tarif per kilometer dikali jarak tempuh, dimana tarif per kilometer dikenakan Rp1.500.
William menjelaskan kisaran tersebut berdasarkan survei dengan 10 ribu responden melalui berbagai media. Namun, tarif MRT secara pasti itu belum diputuskan oleh pemerintah.
"Jadi Rp8.500 itu rata-rata 10 Km, dia hanya naik stasiun maka dia bayar Rp2.200, naik dua stasiun bayarnya Rp1.500 tambah Rp1.400 jadi Rp2.900. Kira-kira begitu," paparnya seperti dilansir Antara.
4. MRT Jakarta rencanakan integrasi tiket

Lebih lanjut, William mengatakan bahwa pihaknya merencanakan adanya integrasi tiket mengingat MRT Jakarta merupakan bagian dari moda transportasi umum yang terintegrasi Jak Lingko.
"Prinsipnya, bukan soal kita punya kartu sendiri atau kartu orang lain, tapi soal apakah kartu ini bisa digunakan untuk transportasi publik, misalnya kartu Transjakarta bisa dipakai MRT kan gak ada masalah, demikian sebaliknya. Nanti akan kita urus ya," jelas William.
5. Ada 8 halte Transjakarta terintegrasi dengan MRT-LRT-KRL

Beberapa waktu lalu, Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta Wijanarko mengatakan, sebagai bentuk integrasi antar-moda transportasi umum, pihaknya akan membangun delapan halte bus yang terintegrasi dengan MRT, LRT (Light Rail Transit), dan KRL (Kereta Rel Listrik) dalam Jak Lingko.
"Halte-halte yang akan diintegrasikan adalah halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan Stasiun MRT Bundaran HI, Halte Tosari dengan Stasiun MRT Dukuh Atas, Halte CSW Koridor 13 dengan Stasiun MRT Sisingamangaraja, dan Halte Lebak Bulus Koridor 8 dengan Stasiun MRT Lebak Bulus," ujar Wijanarko.
Selain itu, Halte Tosari koridor 1 dengan Stasiun Sudirman, Halte Stasiun Klender Koridor 11 dengan Stasiun Klender, Halte Stasiun Cakung dengan Stasiun Cakung, dan Halte Pemuda dengan Stasiun LRT Velodrome juga akan diintegrasikan.