Pimpinan KPK: Korupsi Sudah Mulai Jadi Budaya Orang Indonesia

Pelaku korupsi menganggap sedang apes saat tertangkap KPK

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengungkapkan bahwa korupsi sudah mulai menjadi budaya di Indonesia. Bahkan, banyak koruptor yang merasa hanya sial ketika ditangkap.

"Perilaku korupsi sudah mulai menjadi budaya oleh penduduk Indonesia termasuk oleh pelaku dunia usaha," kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Minggu (20/11/2022).

"Sehingga banyak pelaku tindak pidana korupsi yang tertangkap oleh KPK hanya dianggap sedang sial atau apes," sambungnya.

Baca Juga: Korupsi Rp39,5 Miliar, Konglomerat Mujianto Dituntut 9 Tahun Bui

1. Budaya korupsi harusnya hilang

Pimpinan KPK: Korupsi Sudah Mulai Jadi Budaya Orang IndonesiaJohanis Tanak (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Johanis mengatakan anggapan ini seharusnya tidak terjadi. Sebab, korupsi merugikan seluruh masyarakat.

"KPK juga ingin membudidayakan perilaku antikorupsi, salah satunya melalui bimbingan teknis antikorupsi bagi BUMN, BUMD maupun pihak Swasta,” ujarnya.

Baca Juga: Dipanggil KPK, Kuasa Hukum Lukas Enembe Mengadu ke Luhut

2. KPK punya tiga strategi memberantas korupsi

Pimpinan KPK: Korupsi Sudah Mulai Jadi Budaya Orang IndonesiaGedung KPK (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Johanis menyebut KPK telah mememiliki strategi untuk pemberantasan korupsi yakni penindakan, pencegahan, dan pendidikan. Ia berhararap masyarakat tidak lagi korupsi.

"Namun demikian ketiga strategi tersebut tidak akan berjalan efektif dan berdaya guna jika tidak ada peran serta masyarakat," ujar Johanis.

3. KPK tidak bisa berantas korupsi sendirian

Pimpinan KPK: Korupsi Sudah Mulai Jadi Budaya Orang IndonesiaPegiat antikorupsi dari ICW dan Gerakan #Bersihkan Indonesia melakukan aksi teaterikal "Habis Gelap Tak Kunjung Terang: Runtuhnya Pemberantasan Korupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Johanis mengatakan bahwa KPK tidak bisa memberantas korupsi sendirian. KPK dinilai butuh bantuan seluruh elemen masyarakat.

"Oleh karena itu, KPK perlu menaruh perhatian," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Korupsi di Sektor Pendidikan, KPK Gandeng Rektor Kampus Negeri

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya