Reklamasi Ancol Anies Dinilai akan Sebabkan Masalah Baru

Pemprov DKI Jakarta dinilai belum lakukan penanganan banjir

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdalih melakukan reklamasi di kawasan Ancol, Jakarta Utara sebagai salah satu upaya mengatasi banjir yang sering terjadi di ibu kota. Menurut Anies, hasil pengerukan sedimentasi di waduk dan sungai serta galian MRT Jakarta akan menjadi dasar lahan reklamasi itu.

Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga, menilai hal tersebut seharusnya tidak dilakukan. Sebab, apabila terus dilakukan dikhawatirkan akan memicu masalah baru.

"(Reklamasi Ancol) jika dibenarkan justru akan memunculkan masalah lingkungan yang tetap memerlukan kajian tersendiri," ujar Nirwono kepada IDN Times pada Minggu (19/7/2020) malam.

1. Pemprov DKI Jakarta dinilai belum lakukan penanganan banjir

Reklamasi Ancol Anies Dinilai akan Sebabkan Masalah BaruPintu Air Manggarai Siaga 1 (IDN Times/Uni Lubis)

Apabila ingin membebaskan warga Jakarta dari masalah banjir, menurut Nirwono seharusnya Pemprov DKI Jakarta menata bantaran 13 sungai baik dengan cara normalisasi maupun naturalisasi.

Selain itu Pemprov DKI seharusnya juga merevitalisasi 109 danau hingga waduk, situ, hingga embung yang ada di Jakarta.

"Ini yang tidak banyak dilakukan Gubernur DKI. Artinya tidak banyak yang dilakukan dalam mengendalikan banjir, praktis pembenahan sungai terhenti karena perbedaan istilah," jelasnya.

Baca Juga: Pro Kontra Reklamasi Ancol, Apa Bedanya dengan Reklamasi 17 Pulau?

2. Reklamasi akan berhenti apabila Pemprov DKI Jakarta memperbaiki badan-badan air

Reklamasi Ancol Anies Dinilai akan Sebabkan Masalah BaruIDN Times/Aldila Muharma

Menurut Nirwono, jika langkah tersebut dilakukan, maka masalah banjir akan teratasi. Pengamat dari Universitas Trisakti ini menilai banyaknya sedimentasi menunjukkan banyak terjadi erosi di badan air dan menandakan ada kerusakan lingkungan.

"Jadi tugas gubernur adalah memperbaiki lingkungan badan-badan air. Jika hal itu dilakukan justru proses reklamasi akan berhenti dengan sendirinya karena pasokan sedimentasinya akan berkurang seiring dengan perbaikan lingkungan badan-badan air," jelasnya.

3. Anies akui lakukan reklamasi tapi bantah tak tepati janji kampanye

Reklamasi Ancol Anies Dinilai akan Sebabkan Masalah BaruGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers secara virtual (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Sebelumnya, dalam video berdurasi 11 menit 3 detik yang diunggah YouTube Pemprov DKI Jakarta, Anies mengakui melakukan reklamasi di kawasan Ancol. Namun, menurutnya hal itu dilakukan demi menyelamatkan warga Jakarta dari masalah banjir.

Sebab, 13 sungai dengan panjang lebih dari 400 kilometer dan 30 waduk yang ada di ibu kota mengalami sedimentasi atau pendangkalan secara alami. Karena itu, lanjut Anies, Pemprov DKI Jakarta terus mengeruk sungai dan waduk di Jakarta.

Pengerukan itu sudah berlangsung lama dan menghasilkan 3,4 juta meter kubik lumpur yang ditaruh di kawasan Ancol.

"Ini berbeda dengan proyek reklamasi yang sudah dihentikan itu. Itu bukan proyek untuk melindungi warga Jakarta dari bencana apa pun. Di sana ada pihak swasta berencana membuat kawasan komersial, membutuhkan lahan, lalu membuat daratan, membuat reklamasi," jelas Anies.

Baca Juga: Reklamasi Ancol Memicu Polemik, Ini Penjelasan Lengkap Anies Baswedan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya