Sejarah Meletusnya Gunung Semeru Sejak Indonesia Merdeka pada 1945

Gunung Semeru sempat erupsi pada 2008

Jakarta, IDN Times - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meletus atau erupsi pada Sabtu (4/12/2021). Letusan ini bukanlah yang pertama. Sejak Indonesia merdeka pada 1945, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gunung tersebut sudah beberapa kali meletus.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960. Kemudian, Gunung Semeru kembali meletus pada 1 Desember 1977.

"Guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan, dan rumah warga rusak," ujar Abdul, Sabtu.

Baca Juga: Kronologi Detik-Detik Erupsi Gunung Semeru Menurut BNPB

1. Gunung Semeru sempat erupsi pada 2008

Sejarah Meletusnya Gunung Semeru Sejak Indonesia Merdeka pada 1945Gunung Semeru meletus (dok. BNPB)

Abdul mengatakan, Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008. Pada tahun 2008, Semeru tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15-22 Mei 2008.

"Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter," ujarnya.

2. Ada lima hal yang harus diperhatikan masyarakat sekitar Gunung Semeru

Sejarah Meletusnya Gunung Semeru Sejak Indonesia Merdeka pada 1945Guguran awan panas teramati dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). (ANTARA/Seno/rwa).

Saat ini Gunung Semeru masih berstatus waspada. BNPB mengatakan, ada lima hal yang harus diperhatikan masyarakat di sektar Gunung Semeru:

  1. Masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara -  selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
  2. Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
  3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan
  4. Mewaspadai ancaman lahar di  alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

"Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi," jelasnya.

3. BNPB belum catat adanya korban jiwa akibat peristiwa ini

Sejarah Meletusnya Gunung Semeru Sejak Indonesia Merdeka pada 1945Warga menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru. (ANTARA/Seno/rwa).

Abdul Muhari mengatakan, hingga saat ini belum ada korban akibat peristiwa erupsi Gunung Semeru. Sementara, kerugian lainnya masih terus didata.

"Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dan visual Gunung Semeru masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu kerugian materil dan dampak lainnya dari erupsi Gunung Semeru masih dalam pendataan," jelasnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya