Tambah 68, Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia Jadi 136 Orang

Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia kembali bertambah. Setidaknya ada 136 orang yang telah terkonfirmasi terpapar varian baru COVID-19 itu hingga Sabtu (1/1/2022).

"Ada tambahan 68 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi di Indonesia sebanyak 136 orang," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, melansir ANTARA.

Baca Juga: Studi Inggris: Risiko Rawat Inap Omicron Lebih Rendah dari Delta

1. Kasus baru varian Omicron merupakan pelaku perjalanan luar negeri

Tambah 68, Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia Jadi 136 Orangilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Nadia merinci, sebanyak 68 kasus baru itu berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 di antaranya merupakan warga Indonesia (WNI).

"Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," jelas dia.

2. Pasien varian Omicron didominasi gejala ringan dan tak bergejala

Tambah 68, Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia Jadi 136 Orangilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebanyak 29 dari 68 kasus baru itu, kata Nadia, tak memiliki gejala. Sedangkan, sebanyak 29 orang sakit gejala ringan, 9 orang belum ada keterangan, dan 1 orang bergejala sedang.

Nadia mengatakan, varian Omicron punya tingkat penularan tinggi, tapi risiko sakit beratnya rendah. Meski begitu, masyarakat diminta tetap waspada.

"Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan," ujar dia.

Baca Juga: [LINIMASA-8] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

3. Masyarakat diminta tunda perjalanan ke luar negeri

Tambah 68, Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia Jadi 136 OrangIlustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Nadia mengimbau masyarakat agar menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. Terutama ke negara dengan transmisi penularan virus corona yang tinggi.

"Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari menahan diri," ujar dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya