Terjaring OTT KPK, Ini Profil Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah

Sempat menjadi akademisi sebelum terjun ke dunia politik

Jakarta, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK), Jumat (26/2/2021) malam. 

"Betul, Jumat 26 Februari 2021 tengah malam KPK melakukan giat tangkap tangan pelaku korupsi di wilayah Sulawesi Selatan," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Sabtu (27/2/2021) pagi.

Berikut profil singkat Nurdin Abdullah yang dikabarkan terjaring OTT KPK.

 

1. Nurdin Abdullah menyandang gelar profesor pada 2008

Terjaring OTT KPK, Ini Profil Gubernur Sulsel Nurdin AbdullahGubernur Sulsel Nurdin Abdullah (IDN Times/Asrhawi Muin)

Jauh sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai akademisi. Pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 7 Februari itu, menyandang gelar profesor di bidang agrikultur. Karier di bidang akademisnya dimulai ketika dia lulus dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin.

Pada 1986, Nurdin memutuskan menikah dengan Liestiaty Fachrudin. Saat menikah, ia masih berumur 22 tahun. "Saya menikah muda," kata dia, saat berkunjung ke kantor redaksi IDN Times.

Tak berapa lama usai menikah, Nurdin melanjutkan studinya ke Jepang. Dia mengejar gelar master dan doktornya di Agriculture Kyushu University, Jepang, yang berhasil diselesaikan 1994.

Usai lulus, Nurdin memutuskan menjadi seorang wirausaha dan akademisi. Bahkan, dia mendapat kepercayaan dari investor Jepang untuk mendirikan industri pengolahan kayu menjadi Butsudah, tempat penyimpanan abu hasil kremasi.

Nurdin kemudian mendirikan PT Tokai Material Indonesia di Kawasan Industri Makassar, Kelurahan Kapasa. Enam tahun kemudian, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Maruki International Indonesia.

Selain itu, Nurdin juga menjabat Presiden Direktur di empat perusahaan Jepang, yaitu PT Maruki International Indonesia, Hakata Marine Indonesia, Hakata Marine Hatchery, dan Kyushu Medical Co., Ltd.

Mengurus berbagai macam perusahaan, tak membuat Nurdin lupa kesibukan di akademisi. Dia menjadi pengajar Universitas Hasanuddin dan menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanudin serta Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar. Selain itu, Nurdin memperoleh gelar profesor pada 1 Desember 2008.

Baca Juga: [BREAKING] Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK

2. Nurdin Abdullah pernah menjadi Bupati Kabupaten Bentaeng dua periode

Terjaring OTT KPK, Ini Profil Gubernur Sulsel Nurdin AbdullahIDN Times/Asrhawi Muin

Usai menjadi akademisi dan berwirausaha, Nurdin kemudian memutuskan terjun ke dunia politik. Dia mulai menggeluti dunia politik saat masih menjadi presiden direktur di tempat perusahaan Jepang.

Pada 2008, Nurdin diminta warga Kabupaten Bentaeng mencalonkan diri sebagai bupati. Dia akhirnya memutuskan maju sebagai bupati berpasangan dengan Asli Mustadjab.

Pasangan yang diusung PKS, PBB, PKB, PPNUI, PNBK, Patriot, PIB, PSI, dan Partai Merdeka ini, akhirnya berhasil meraih suara 46 persen. Sedangkan lawan-lawannya, seperti Syahlan-Samhi hanya mendapatkan 19 persen, dan Arfandy-Irvandy hanya mendapatkan 14 persen.

Lima tahun kemudian, Nurdin mencalonkan yang kedua kalinya menjadi Bupati Bentaeng pada 2013, berpasangan HM Yasin. Pasangan ini didukung Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PKS, Partai Hanura, dan PKNU.

Nurdin-HM Yasin kemudian menang dengan meraih suara 83 persen. Kemenangan ini sangat telak. Sebab, para pesaingnya, Rahmat Rahman-Imran Massualle mendapat 10,91 persen, Nur Jaya-Idrus Hamjal mendapat suara 3,64 persen, dan Jabal Nur-Mansyur-Djonkeng hanya 2,21 persen.

3. Menjadi gubernur Sulawesi Selatan

Terjaring OTT KPK, Ini Profil Gubernur Sulsel Nurdin AbdullahGubernur Sulsel Nurdin Abdullah (IDN Times/Asrhawi Muin)

Setelah masa jabatannya menjadi Bupati Bentaeng usai, Nurdin Abdullah bersiap mencalonkan diri menjadi gubernur Sulawesi Selatan pada 2018. Saat pencalonan, dia berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman yang diusung PDIP, PSI, PAN, dan PKS.

Pasangan itu melawan tiga kandidat lain yaitu Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar (Partai Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI), Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo (Partai Gerindra, PBB, dan PPP), dan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (independen).

Saat hitungan KPU Sulawesi Selatan, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman dinyatakan sebagai pemenang. Mereka memperoleh suara 1.867.303 dari 4.334.359 pemilih yang menggunakan hak suaranya. Untuk posisi kedua, diraih pasangan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Muzakkar dengan perolehan 1.162.751 suara. Sisanya, diraih Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar, sedangkan Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo tidak memenangi di satu pun kabupaten atau kota.

https://www.youtube.com/embed/7ZNF-pN7tmg

Baca Juga: KPK Tangkap Nurdin Abdullah:  Instagram Diserbu Netizen, TT di Twitter

Baca Juga: Nurdin Abdullah Minta Tidak Ada Pawai Kemenangan di Sulsel

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Jumawan Syahrudin
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya