Jakarta, IDN Times - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengatakan grup "Fantasi Sedarah" dan sejenisnya menunjukkan ruang digital kini menjadi ladang predator seksual.
Grup ini berisi percakapan dan pengalaman para anggotanya tentang hal-hal menyimpang berbau sensual dan seksual terhadap anggota keluarga sendiri atau berkonotasi "inses." Keberadaan grup ini jadi membuka ruang keuntungan finansial dan memperluas jejaring yang membahayakan anak dan perempuan.
Komisioner Komnas Perempuan Yuni Asriyanti mengatakan, hal ini sungguh mengkhawatirkan situasi bagi para korban yang belum terjangkau dan telah mengalami kekerasan seksual dari para predator tersebut.
"Inses merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual yang sangat membahayakan, karena terjadi dalam relasi paling dekat dengan korban," kata dia, Rabu (28/5/2025).