Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penjabat (PJ) Heru Budi Hartono di ruang Pola Balai Kota, Kamis (24/8/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono diam-diam melakukan inspeksi mendadak (sidak) SDN 10 Malaka Jaya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Hal itu dilakukan terkait adanya aduan guru honorer yang diduga gajinya disunat kepala sekolah.

Pada awak media, Heru tidak menerangkan detail temuan usai sidak. Meski demikian, dia memastikan permasalahan tersebut sudah selesai.

"Iya viral itu kan, tapi sudah diselesaikan. Nanti tanya sama kasudin-nya, saya sudah ke sana (SDN Malaka)," ujar Heru di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

1. Disdik panggil Kepsek SDN Malaka

Ilustrasi sekolah (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi kepada Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur dan pihak sekolah bersangkutan terkait dugaan ini.

“Kami sudah melakukan beberapa hal terkait konfirmasi ke segala pihak. Pada hari ini kami akan melanjutkan tindak lanjut itu dengan memanggil Kepsek dan jajarannya, termasuk bendahara juga. Mereka itu sudah dipanggil sebelumnya oleh Bidang SD Jumat kemarin,” ujar Purwosusilo.

2. Pemanggilan kepala sekolah sebelumnya sudah dilakukan

Ilustrasi aktivitas di sekolah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dia menjelaskan, pemanggilan terhadap pihak sekolah bukan kali pertama. Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit dan Sudin Pendidikan Jakarta Timur juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan pemanggilan.

“Ketika Kasatlak Kecamatan sebagai kepanjangan tangan dari Sudin sudah manggil, mendapat informasi. Kemudian di tingkat dinas juga ditangani bidang terkait. Ini karena ada ranahnya kepegawaian. Jadi nanti tuntas gitu,” bebernya.

3. Gaji guru honorer di Jaktim disunat

Ilustrasi uang. (IDN Times/Ita)

Sebelumnya, seorang Kepala Sekolah diduga menyunat upah guru Agama Kristen yang mengajar di SDN di Duren Sawit, Jakarta Timur. Mirisnya, dalam nota yang ditandatangani tertulis nominal Rp9 juta, namun guru tersebut hanya menerima Rp300 ribu.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah membenarkan temuan tersebut. Dia mengatakan laporan dugaan pemotongan upah guru honorer terungkap saat Komisi E menggelar audiensi bersama Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (Forgupaki) belum lama ini.

"Iya Rp9 juta (upah), ada buktinya juga, jadi dia sempat fotoin gitu jadi memang kepseknya ini yang bermasalah tetapi nanti kan lagi diproses dulu sama Dinas Pendidikan," ujar Ima saat dihubungi IDN Times, Senin (27/11/2023).

Editorial Team