Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
b72154b4-cf68-47ef-9a49-29a33d09d98c.jpeg
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat memberikan arahan kepada 165 Kepala Sekolah Rakyat se-Indonesia dalam rapat koordinasi yang digelar secara daring melalui Zoom dari Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025). (Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto)

Intinya sih...

  • Gus Ipul menegaskan pentingnya peran kepala Sekolah Rakyat sebagai kompas moral dan teladan bagi seluruh warga sekolah.

  • Kepala sekolah menjadi sosok kunci yang menentukan arah keberhasilan penyelenggaraan Sekolah Rakyat, dengan empat hal utama yang harus dijalankan.

  • Gus Ipul meminta seluruh kepala sekolah untuk menjaga narasi publik tentang Sekolah Rakyat, mengomunikasikan hal-hal positif, serta merespons isu dengan penjelasan yang baik dan terkoordinasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan pentingnya peran kepala Sekolah Rakyat sebagai kompas moral dan teladan bagi seluruh warga sekolah.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama 165 Kepala Sekolah Rakyat se-Indonesia yang digelar secara daring melalui Zoom dari Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025).


1. Pemimpin tertinggi di Sekolah Rakyat

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat memberikan arahan kepada 165 Kepala Sekolah Rakyat se-Indonesia dalam rapat koordinasi yang digelar secara daring melalui Zoom dari Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025). (Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto)

Gus Ipul mengatakan pemimpin tertinggi di Sekolah Rakyat itu adalah para kepala sekolah. “Maka harus menjadi teladan, memiliki komitmen, konsistensi, dan sekaligus mengorkesterasi seluruh potensi, kekuatan, sumber daya yang ada di Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.

Rapat dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico, Tenaga Ahli Menteri Andy Kurniawan, Direktur Linjamsos Faisal, Kepala Pusdiklatbangprof Hasim, serta Kepala Biro Umum Salahuddin Yahya.

2. Kepala sekolah menjadi sosok kunci

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat memberikan arahan kepada 165 Kepala Sekolah Rakyat se-Indonesia dalam rapat koordinasi yang digelar secara daring melalui Zoom dari Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025). (Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto)

Lebih lanjut Gus Ipul menekankan bahwa kepala sekolah adalah sosok kunci yang menentukan arah keberhasilan penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Untuk itu, ada empat hal utama yang harus dijalankan oleh kepala sekolah dalam mengelola Sekolah Rakyat. 

Pertama, belajar dari pengalaman pelaksanaan sebelumnya. Kepala Sekolah Rakyat Tahap 1C diminta untuk mencontoh dan berkolaborasi dengan sekolah tahap 1A dan 1B yang telah berjalan lebih dulu.

“Belajar dari kekurangan, belajar memitigasi masalah, dan belajar bekerja sama dengan pihak terkait. Yang sudah jalan harus bisa mendampingi yang baru,” pesan Gus Ipul.

Kedua, menjaga integritas. Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh kepala sekolah harus menghindari tindakan penyalahgunaan wewenang, seperti menggunakan fasilitas sekolah untuk kepentingan pribadi, memasukkan pegawai di luar skema resmi penugasan dari Kemensos, atau rangkap jabatan di tempat lain.

“Kepala sekolah harus jadi kompas moral yang menyatukan seluruh warga Sekolah Rakyat,” tegasnya.

Arahan ketiga, yaitu menanamkan nilai-nilai dasar. Gus Ipul menekankan pentingnya menumbuhkan akhlak, kedisiplinan, kemampuan manajemen, dan literasi digital di lingkungan sekolah.

“Sekolah Rakyat harus menjadi tempat membentuk karakter, bukan hanya kecerdasan akademik,” kata Gus Ipul.

3. Harapan bagi kepala sekolah

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat memberikan arahan kepada 165 Kepala Sekolah Rakyat se-Indonesia dalam rapat koordinasi yang digelar secara daring melalui Zoom dari Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2025). (Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto)

Selanjutnya, Gus Ipul meminta seluruh kepala sekolah untuk menjaga narasi publik tentang Sekolah Rakyat. Mereka harus memahami secara utuh kebijakan dari pusat, mengomunikasikan hal-hal positif, serta merespons isu dengan penjelasan yang baik dan terkoordinasi.

“Kalau ada masalah, jangan dibiarkan. Jelaskan dengan baik dan laporkan ke pusat agar kita tangani bersama,” kata Gus Ipul.

Seluruh arahan tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat sistem tata kelola yang baik dalam terselenggaranya Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. (WEB)

Editorial Team