Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat menjadi pembicara pada sesi Mini Camp di Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore, Senin (10/6). (dok. Youtube IDN Times)

Jakarta, IDN Times – Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-10 IDN Times pada 8 Juni 2024, IDN Times menggelar Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore yang dipersembahkan oleh Pertamina. Pada kegiatan ini, kamu bisa menyalurkan aspirasimu dalam media yang lebih luas, baik dalam bentuk tulisan, desain grafis, foto, maupun video.

“Kompetisi ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kembali literasi di kalangan pelajar SMA. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan ide-ide, pikiran-pikiran yang luar biasa dan kreatif sebagaimana yang selalu muncul dari kalangan Gen Z. Dan mudah-mudahan kompetisi ini akan membantu menyebarluaskan semangat literasi kepada generasi muda, selamat bertanding ya!” ujar Editor in Chief IDN Times Uni Lubis saat memberikan sambutan di Technical Meeting Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore, Senin (10/6). 

Sebelum para peserta mengirimkan berbagai karya, mereka mengikuti sesi Mini Camp bersama Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) dengan tema “Energizing Sustainable Future”. Mini Camp ini wajib diikuti untuk semua peserta agar mereka mendapatkan bekal dan inspirasi untuk membuat mading. Buat kamu yang belum ada inspirasi, yuk disimak!

1. Industri energi menghadapi tantangan energy trilemma

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat menjadi pembicara pada sesi Mini Camp di Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore, Senin (10/6). (dok. Youtube IDN Times)

Fadjar mengatakan bahwa ada 3 megatren global yang berdampak luas pada industri energi di dunia. Pertama, perubahan bauran energi. Persentase bauran energi diproyeksikan berubah (shifting). Selain itu, adanya tuntutan atas energi dan produk ramah lingkungan serta reliable.

“Kedua, adanya kondisi geopolitik. Konflik di belahan dunia menyebabkan volatilitas harga dan perubahan pada pola suplai. Yang ketiga terkait perubahan iklim. Adanya tuntutan reduksi emisi/dekarbonisasi dari bisnis, serta carbon offset guna mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060,” ujar Fadjar.

Dari ketiga faktor tersebut, ada tiga hal juga yang tidak boleh dilepaskan di sektor energi yang disebut sebagai energy trilemma, yakni energy security, energy equity/affordability, dan sustainability.

“Terkait energy security, negara harus memiliki ketahanan energi. Kedua, energi juga harus terjangkau dan bisa diakses masyarakat. Makanya, Pertamina sebagai BUMN buka SPBU sampai pelosok negeri. Ketiga, sebagai perusahaan energi, Pertamina juga concern pada aspek keberlanjutan,” jelas Fadjar.

Berdasarkan World Energy Council, indeks energy trilemma Indonesia di tahun 2022 rata-rata ada di skor 59,7. Dengan rincian di aspek energy security 66,1, aspek energy equity 51,3, dan sustainability 63,7.

2. Pertamina membangun dan mengembangkan bisnis rendah karbon

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat menjadi pembicara pada sesi Mini Camp di Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore, Senin (10/6). (dok. Youtube IDN Times)

Fadjar menjelaskan bahwa Pertamina juga terus membangun dan mengembangkan bisnis rendah karbon. Sebagai contoh, pada 2019 Pertamina meresmikan biosolar, mulai dari B20, B30, dan pada tahun 2023 juga sudah sampai ke B35. “Nah, ini adalah biofuel, minyak atau bensinnya dicampur antara solar dan kelapa sawit. Untuk istilah B35, maksudnya adalah 35 persennya dari kelapa sawit,” tambahnya.

“Selain itu, kolaborasi Pertamina dan Garuda juga membuat bioavtur. Produk-produk petrokimia juga terus dikembangkan untuk peluang bisnis baru. Kemudian, bisnis rendah karbon yang dioptimalkan adalah panas bumi,” urai Fadjar.

Pertamina juga berkolaborasi dengan Gojek dan Grab pada motor listrik, terutama terkait penggunaan baterai electric vehicle (EV). “Jadi, kalau mau ganti baterai bisa ke beberapa SPBU Pertamina yang ada di Jakarta sehingga para driver bisa langsung bekerja kembali,” ungkap Fadjar.

3. Komitmen Pertamina pada aspek sustainability

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat menjadi pembicara pada sesi Mini Camp di Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore, Senin (10/6). (dok. Youtube IDN Times)

Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan, Fadjar mengungkapkan bahwa Pertamina memiliki Pertamina Sustainability Academy (PSA) dan Sustainability Center (SC) yang diresmikan pada tahun 2023 untuk meningkatkan kompetensi dengan sustainability. Program ini dilakukan untuk eksternal dan internal Pertamina.

“Kalau PSA, Pertamina buat training untuk pegawai dan memberikan informasi-informasi terkait sustainability supaya SDM kita ke depannya lebih siap. Kalau SC, Pertamina akan mengundang dari pemerintah, akademisi, media, bahkan dari berbagai sektor untuk diikutkan sebagai peserta training, termasuk juga kita melakukan kerja sama kepada universitas global untuk menyerap ilmu lebih banyak terkait sustainability,” jelasnya. (WEB)

Editorial Team