Anggaran Pemindahan Ibu Kota Rp466 T, 19 Persen dari Kas Negara

Kebutuhan investasi lima tahun ke depan Rp500 triliun

Jakarta, IDN Times - Teka-teki pengganti Jakarta sebagai ibu kota negara (IKN) akhirnya terjawab. Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru Indonesia.

Soal pendanaan, Presiden Jokowi mengatakan pembangunan ibu kota baru membutuhkan dana Rp466 triliun. Dari total dana tersebut, 19 persen diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Perlu kami sampaikan bahwa kebutuhan ibu kota baru Rp466 triliun, nantinya 19 persen dari APBN. Itu pun berasal dari skema kerja sama pengelolaan aset di DKI Jakarta, sisa nya dari KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) serta investasi langsung swasta dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," kata Jokowi dalam konferensi pers di kompleks Istana, Jakarta, Senin (26/8).

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan ibu kota baru tidak akan mengganggu APBN. Mantan Menteri Keuangan itu mengatakan, dalam lima tahun ke depan, kebutuhan investasinya mencapai Rp500 triliun. Dari jumlah itu, peran pembiayaan dari APBN sangat kecil jumlahnya.

"Di mana APBN perannya itu adalah sekitar Rp93 triliun," ujar Bambang.

Baca Juga: Jokowi Surati DPR Soal Pemindahan Ibu Kota Pagi Ini

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya