Profil Din Syamsudin, Tokoh Muhammadiyah yang Dituding Radikal

Din pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah

Jakarta, IDN Times – Pelaporan Din Syamsuddin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas tuduhan radikalisme menyulut reaksi keras dari berbagai pihak. Mulai dari Muhammadiyah hingga Majelis Ulama Indonesia menyesalkan tudingan tersebut sebab Din selama ini dikenal sebagai tokoh anti radikalisme dan sangat mengkritik penanganan masalah dengan cara yang radikal dan ugal-ugalan.

Din pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan di periode 2015-2020 Din mendapat amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia.

Berikut profil Din Syamsuddin yang dirangkum IDN Times.

1. Profil Din Syamsudin

Profil Din Syamsudin, Tokoh Muhammadiyah yang Dituding RadikalDin Syamsuddin (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Prof. Dr. H. M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D. yang dikenal dengan sebutan Din Syamsudin, adalah tokoh publik yang bergerak di bidang keagamaan Islam. Din lahir pada 31 Agustus 1958 di Pulau Sumbawa. Saat ini Din berusia 62 tahun dengan dikaruniai tiga orang anak yang masing-masing bernama Fiardhi Farzanggi, Farazahdi Fidiansyah, Mihra Dildari.

Din Syamsudin menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia pada 2015-2020 setelah sebelumnya Din menjabat sebagai Ketua Umum Pemimpinan Pusat Muhammadiyah pada 2005-2010 lalu dilanjutkan kembali di tahun 2010-2015.

Baca Juga: Mahfud MD: Din Syamsuddin Kritis, Bukan Radikalis!

2. Guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Profil Din Syamsudin, Tokoh Muhammadiyah yang Dituding RadikalANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Selain menjadi tokoh agama di Muhammadiyah dan MUI, Din menjabat sebagai guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Unit Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional bidang Ilmu Pemikiran Politik Islam.

Saat SD dan SMP Din mengeluti sekolah berbau Islami hingga beranjak sekolah menengah atas ia memilih bersekolah di SLTA KMI Gontor. Tak hanya sampai di situ, Din kemudian melanjutkan pendidikannya S1 di IAIN Jakarta, S2 dan S3 di UCLA.

Sejak 2014, Din sudah diminta menjadi narasumber di beberapa stasiun TV terkait dengan bidang Islam dan politik. Namanya semakin dikenal melalui empat buku yang ia buat mulai dari tingkat nasional sampai internasional. Dalam kesempatan yang berbeda Din pernah menjadi pengisi acara acara Pengantar Akademik dan Budaya Mahasiswa (PBAK) UIN Jakarta, Rabu (28/8/2019), di Auditorium Harun Nasution, kampus I UIN Jakarta.

3. Peran penting Din Syamsudin dalam mengarusutamakan Wasatiyatul Islam

Profil Din Syamsudin, Tokoh Muhammadiyah yang Dituding Radikaldok.IDN Times/istimewa

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin dituduh sebagai kelompok radikalisme, hal tersebut justru dibantah oleh MUI sebab Din memiliki jasa dan peran penting dalam mengarusutamakan Wasatiyatul Islam. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim rekam jejak Din selama menjadi tokoh agama juga tidak terbukti sebagai kelompok radikal.

“Terlalu banyak bukti dan rekam jejak Din Syamsuddin yang bisa dicermati untuk memahami pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme dan bagaimana menangani radikalisme. Bahkan tak segan-segan beliau mengkritik siapapun yang menangani radikalisme-ekstrimisme dengan cara-cara radikal dan ugal-ugalan. Jadi, laporan dan tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada Din Syamsuddin adalah fitnah keji dan merupakan sebuah kebodohan,” ujar dia.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dianggap Radikal, Muhammadiyah Ancam Laporkan GAR ITB

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya