Pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19. (istimewa)
Viki menerangkan, hasil autopsi Trio dibacakan melalui Zoom serta diikuti oleh Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI), Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI, Dokter dari RSCM, dan Puskesmas Duren Sawit.
Hasil autopsi hanya menerangkan dua poin saja, yakni Trio dinyatakan tidak ada komorbid atau penyakit penyerta. Poin kedua, ada flek hitam di paru-paru tetapi flek ini tidak berkaitan dengan kematian.
"Hasilnya itu saja, jadi tidak ada komorbid baik penyakit jantung, diabetes, itu tidak ada. Makanya, kalau tidak ada komorbid, kondisinya sehat walafiat, tidak ada riwayat penyakit berat, ini murni karena vaksin dong," ujarnya.
Viki menambahkan, pihak keluarga terus mendesak untuk mengungkap penyebab kematian Trio, namun baik Komnas KIPI serta pejabat dinas setempat tidak bisa memastikan lagi.
"Mereka mengelak tidak mengakui. Mereka hanya mengucapkan sudah mengusahakan dengan maksimal. Ini tidak ada komorbid, tidak ada penyakit lain, tetapi mereka tidak mengakui ini kan aneh," katanya.