Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hasil Survei Serologi 86,6 Persen Penduduk RI Punya Antibodi COVID-19

Penumpang antre memasuki Stasiun Tanah Abang di Jakarta, Senin (7/2/2022). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Para peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), mengumumkan hasil survei serologi terbaru penduduk Indonesia.

Peneliti FKM UI Iwan Ariawan menerangkan berdasarkan hasil survei serologi COVID-19 di Indonesia pada November sampai Desember 2021, hasilnya 86,6 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19.

"Jadi kalau secara umum 86,6 persen penduduk Indonesia pada November sampai Desember 2021 itu sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV2, ini angka yang besar," ujarnya dalam konferensi virtual, Jumat (18/3/2022).

Meski demikian, lanjut Iwan, mereka yang sudah memiliki antibodi tetap bisa terinfeksi COVID-19, namun risiko keparahan sampai meninggal jauh lebih kecil.

1. Sebanyak 73 persen penduduk terdeteksi punya antibodi meski belum vaksinasi

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Iwan menambahkan survei tersebut juga mendapatkan hasil menarik, yakni sebanyak 73 persen penduduk yang belum divaksinasi ternyata sudah terdeteksi memiliki antibodi COVID-19

"Mereka dapat (antibodi) baik yang mereka tahu terinfeksi maupum yang tidak tahu," ujarnya.

2. Survei serologi jadi yang terbesar dalam skala nasional

Masyarakat Kota Semarang mendapatkan vaksinasi booster di sentra vaksinasi Tentrem Mal Semarang, Senin (17/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ahli epidemiologi UI Pandu Riono yang terlibat dalam studi menjelaskan, survei serologi ini jadi yang terbesar dalam skala nasional. Pandu menegaskan survei serologi menjadi penting karena bisa lebih akurat, menggambarkan tingkat kekebalan yang dimiliki masyarakat terhadap COVID-19.

"Berapa banyak sebenarnya proporsi penduduk yang sudah mempunyai tingkat kekebalan populasi, dapat menjadi dasar rencana pengendalian pandemik berkelanjutan," ujarnya.

3. Survei serologi dilakukan enam bulan ke depan

Ilustrasi pelaksanaan vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

  • Pandu menerangkan penelitian yang berakhir Desember 2021 ini juga mencakup umur, jenis kelamin, dan wilayah yang menjadi basis kebijakan untuk program vaksinasi.

"Ini jadi masukan yang sangat berharga dan Indonesia jadi salah satu negara di dunia, yang memanfaatkan dasar imunitas penduduk untuk perencanaan pengendalian pandemik di masa datang, karena tidak banyak negara yang melakukan. Indonesia termasuk negara yang sistematik melakukannya, dan kita akan merencanakannya secara bertahap secara periodik setiap enam bulan," imbuh Pandu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us