Hasto Ajak Kader PDIP Bela Jokowi Bila Ada Tuduhan Pemilu 2024 Curang

Dalam kesempatan itu, Hasto mengajak kader PDI Perjuangan untuk membela bila ada tuduhan kecurangan pemilu diarahkan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Hasto kemudian menyebut, pihak yang menuduh akan ada kecurangan di Pemilu 2024 adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Jadi, meskipun saat ini ada yang mengatakan pemilu curang, kita diam, tetapi ketika itu ditujukan kepada Pak Jokowi yang tugasnya saat ini berat, kita membela Pak Jokowi saudara sekalian. Nah itu, cuma jangan emosi," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Hasto membawa pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, agar seluruh kader terus membantu masyarakat.

"Tadi pagi saya melaporkan ke Ibu Ketua Umum, dan beliau berpesan sebagai partai, kita tidak pernah tidur. Sebagai partai kita terus mencermati dinamika rakyat, sebagai partai kita diajarkan konteks sosial dan politik, bahkan dinamika politik internasional harus kita cermati terus menerus. Agar partai tetap mampu memberikan arah bagi perjalanan bangsa dan negara ke depan,” ucap dia.

Sebelumnya, SBY (SBY) mengatakan dirinya harus turun gunung demi menghadapi Pemilu 2024. Sebab, dia menduga akan ada kecurangan di Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan SBY saat Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat (16/9/2022). Pernyataan SBY itu kemudian diunggah Instagram @pdemokrat.sumut.

"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil. Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka, dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujar SBY seperti dikutip IDN Times, Sabtu (17/9/2022).

"Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. Jahat bukan?" sambung SBY.

SBY mengatakan, hal tersebut sudah menginjak-injak hak rakyat. Menurutnya, pemilu merupakan hak setiap rakyat Indonesia untuk memilih calon presiden berapapun jumlahnya yang diusung partai politik.

"Dan ingat, selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan, dua kali menyelenggarakan pemilu dan pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," kata SBY.