Jakarta, IDN Times - Momen menegangkan terjadi pada Jumat, 19 Desember 2025 di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Sebab, helikopter EC-725/H225M milik TNI Angkatan Udara (AU) mengambil keputusan kritis, dengan mendarat di lereng bukit yang memiliki kemiringan tajam.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana, mengatakan proses pendaratan dilaksanakan secara terukur, dengan memperhitungkan kontur medan dan faktor keselamatan penerbangan.
"Berkat profesionalisme awak helikopter, pendaratan dapat dilakukan dengan aman, meskipun menghadapi tantangan medan yang ekstrem," ujar Suadnyana dalam keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).
Proses pendaratan tersebut seolah menjawab kritikan dari publik yang menyoroti cara distribusi bantuan dilakukan dengan cara dilempar dari atas. Lantaran dilempar dari atas, maka beras yang ada di dalam kemasan tercecer di tanah.
Suadnyana mengatakan helikopter caracal dengan nomor registrasi HT-7206 lepas landas dari Lanud Sutan Sjahrir, yang membawa bantuan logistik dengan berat 2,3 ton. Ketika tiba di lokasi dan melihat kondisi medan yang ada, helikopter terpaksa melakukan pendaratan pada area terbatas di lereng bukit yang menuntut presisi tinggi.
"Selain itu, juga dibutuhkan penghitungan yang matang untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat," katanya.
