Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPB Bantah Tenda Pengungsi Baru Dibangun Jelang Kedatangan Presiden

BNPB Bantah Tenda Pengungsi Baru Dibangun Jelang Kedatangan Presiden
Gabriel, penyintas banjir Aceh Tamiang duduk di depan tenda pengungsian di kawasan jembatan Sungai Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang, Kamis (11/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Intinya sih...
  • BNPB menyatakan, pendirian tenda pleton dan tenda keluarga dilakukan dalam rangka memberikan tempat bernaung yang lebih baik bagi warga terdampak.
  • Warga harus berbagi dengan keluarga lain di tenda pengungsi Kondisi Aceh Tamiang porak-poranda sejak diterjang banjir bandang 26 November 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklarifikasi narasi pemberitaan di sejumlah media soal tenda bagi pengungsi yang baru dibangun di Kabupaten Aceh Tamiang jelang kedatangan Presiden Prabowo Subianto.

BNPB menyatakan, distribusi logistik berupa tenda sudah dilakukan sejak akses jalur darat dari Kota Medan menuju Kabupaten Aceh Tamiang mulai terbuka sejak Sabtu, 6 Desember 2025. Ada dua jenis tenda yang dibangun, kata BNPB, tenda pleton (TP_ dan tenda keluarga (TK).

"Dalam satu minggu terakhir BNPB telah mengirimkan sekitar 30 TP dan 1.000 TK, di mana 8 TP dan 664 TK sudah digelar sejak Rabu, 9 Desember 2025. Untuk mendirikan TP dan TK juga membutuhkan waktu untuk penyiapan lokasi dan pemasangannya," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (13/12/2025).

Selain itu, kata Abdul, tim BNPB di lapangan terus mengupayakan pembangunan tenda itu sepanjang hari agar warga yang terdampak bisa mendapatkan tempat yang lebih layak.

"Melihat fakta di lapangan, narasi yang menyebut pembangunan tenda dilakukan terkait dengan agenda kegiatan presiden di Aceh Tamiang adalah tidak benar," katanya.

IDN Times turut menurunkan laporan mengenai dugaan pendirian tenda jelang kedatangan Prabowo. Dalam laporan berjudul 'Tenda BNPB Baru Dibagi ke Pengungsi Tamiang 2 Hari Jelang Prabowo Datang', IDN Times sempat menanyakan kepada ibu dua anak penyintas banjir.

"Baru semalam ini dikasih ke kami, bang. Sebelumnya, kami di sana dengan terpal seadanya," ujar Gabriel, Kamis (11/12/2025).

1. BNPB sebut tenda pleton dan tenda keluarga didirikan karena kebutuhan

BNPB Bantah Tenda Pengungsi Baru Dibangun Jelang Kedatangan Presiden
Dessi beserta anak dan cucunya saat berada di tenda pengungsian jembatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (9/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Abdul menggarisbawahi, pendirian tenda pleton dan tenda keluarga dilakukan dalam rangka memberikan tempat bernaung yang lebih baik bagi warga terdampak.

"Pendirian tenda itu akan terus dilakukan hingga menjangkau seluruh warga yang saat ini masih mengungsi, terwadahi," kata Abdul.

Ia pun mengaku terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat untuk mengoptimalkan pelayanan kepada warga yang terdampak bencana.

2. Warga harus berbagi dengan keluarga lain di tenda pengungsi

BNPB Bantah Tenda Pengungsi Baru Dibangun Jelang Kedatangan Presiden
Kondisi pengungsian di Jembatan Sungai Tamiang, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025) malam. (Saddam Husein for IDN Times)

Kondisi Aceh Tamiang porak-poranda sejak diterjang banjir bandang 26 November 2025. Data dari Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Aceh Tamiang menunjukkan, banjir bandang menerjang 216 desa di 12 kecamatan. Artinya, seluruh kawasan Aceh Tamiang terdampak banjir.

Dalam data itu disebut, 58 orang meninggal dunia. Sebanyak 209.460 orang dari 59.220 Kepala keluarga menjadi penyintas di pengungsian.

Banjir juga merusak berbagai fasilitas umum. Perkantoran, sekolah, rumah sakit hingga Puskesmas lumpuh total. Para penyintas sudah mulai membersihkan rumahnya dari lumpur. Sebagian masih bertahan di tenda pengungsian.

Kini tenda-tenda itu sudah berjajar di atas jembatan. Para penyintas belum tahu kapan akan meninggalkan pengungsian lantaran rumah mereka mayoritas sudah hilang tersapu banjir. 

Semula, kata Gabriel, mereka mendapat informasi satu kepala keluarga mendapat satu tenda. Namun belakangan, kebanyakan satu tenda diisi dua sampai tiga keluarga. Mereka harus berbagi ruang dengan keluarga lain. 

Selama di pengungsian itu, para penyintas bertahan hidup dengan logistik yang didapat dari pemerintah atau para donatur. 

"Kalau makan, ada dapur umum. Kalau mau makan, kami ambil ke sana," katanya. 

3. Prabowo akhirnya berkunjung ke Aceh Tamiang

BNPB Bantah Tenda Pengungsi Baru Dibangun Jelang Kedatangan Presiden
Presiden Prabowo berkunjung ke Posko Pengungsian Jembatan Aceh Tamiang, Jumat (12/12/2025) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Presiden RI Prabowo Subianto kembali datang ke Aceh untuk ketiga kalinya pada Jumat (12/12). Prabowo kembali setelah kunjungan luar negeri ke Pakistan dan Rusia.

"Bapak Presiden telah selesai melaksanakan kunjungan di Pakistan dan Rusia. Dari Moskow hari ini (Jumat), Presiden Prabowo bertolak ke tanah air dan akan langsung mengunjungi Aceh ketiga kalinya, kemudian dilanjutkan ke Sumatra Utara dan Sumatra barat," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dikutip dari akun media sosial Seskab, Jumat kemarin.

Kali ini, Prabowo untuk pertama kalinya datang ke Aceh Tamiang, salah satu kabupaten yang terkena paling parah dihantam banjir bandang dan longsor pada 26 November 2025 lalu. Tiba di Kualanamu pukul 03.00 WIB pagi, Prabowo kemudian terbang dengan helikopter menuju Lapangan Bola Aceh Tamiang pada 08.20 WIB.

Dia juga mengunjungi Posko Pengungsian di Jembatan Sungai Tamiang. Ini merupakan posko pengungsian terbesar. Kemudian Prabowo kembali naik helikopter ke Aceh Tengah untuk meninjau Posko Pengungsian Takengon. Wilayah ini terisolir sudah lebih 2 pekan dan warga berjalan kaki dari bukit ke bukit untuk mencari bantuan.

Prabowo melanjutkannya dengan menuju Kabupaten Bener Meriah di Posko SMP 2 Wih Pesam. Prabowo kemudian terbang dari Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah ke Kualanmu sore harinya.

Sampai Jumat kemarin, Kabupaten Aceh Tamiang masih gelap dan belum dialiri listrik. Temuan di lapangan tidak sesuai dengan klaim Menteri ESDM Bahlil Lahadalia soal pemulihan listrik saat rapat koordinasi dengan Presiden Prabowo. Pada kenyataannya, listrik belum masuk ke Aceh Tamiang dan beberapa daerah lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Hadiri Rapimnas Abpednas, Mendagri Ungkap Peran Strategis BPD

13 Des 2025, 13:03 WIBNews