TNI AU Bantu Angkut Hasil Panen Warga Aceh untuk Dijual di 3 Kota

- Lima pesawat dikerahkan untuk mengangkut hasil panen ke tiga kota
- Kementerian Pertanian serap hasil panen sesuai instruksi Presiden
- Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir capai 1.059 jiwa
Jakarta, IDN Times - Salah satu dampak banjir yang menghantam tiga provinsi di Pulau Sumatra sejak akhir November 2025 lalu, banyak hasil panen yang rusak atau hasil panen warga sulit diserap.
Alhasil, Kementerian Pertanian berinisiatif untuk membeli hasil panen tersebut. TNI Angkatan Udara (AU) pada Rabu (17/12/2025) mengerahkan lima pesawat angkut untuk membantu penyaluran hasil pertanian meliputi cabai dan sayuran, dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
"Distribusi melalui jalur udara dipilih untuk memastikan hasil panen tetap tersalurkan ke pasar. Sekaligus untuk mencegah kerugian petani akibat terganggunya jalur distribusi darat," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana, di dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025).
Inisiatif untuk membeli hasil panen dari warga di Aceh ditempuh Kementerian Pertanian, usai menerima laporan dari pemerintah daerah terkait ketersediaan stok pascabencana. Hasil panen itu didistribusikan ke tiga lokasi yakni Banda Aceh, Medan, dan Jakarta.
1. Lima pesawat dikerahkan untuk mengangkut hasil panen ke tiga kota

Lebih lanjut, lima pesawat dikerahkan oleh TNI AU menuju ke tiga kota. Pesawat Hercules A-1339 dan dua pesawat Casa NC-212 bernomor A-2114 dan A-2103 membawa hasil pertanian dari Bandara Rembele menuju ke Lanud Soewondo, Medan.
Kemudian, satu pesawat Hercules A-1328 diberangkatkan dari Bandara Rembele menuju ke Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Sedangkan, satu pesawat C-130J Super Hercules dengan nomor registrasi A-1340 mengangkut 15 ton cabai menuju ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, total cabai yang berhasil diserap mencapai 40 ton. "Sebanyak 20 ton telah dikirim secara bertahap. Sedangkan, 15 ton tiba di Jakarta pada Rabu kemarin," kata Suadnyana.
2. Kementerian Pertanian serap hasil panen sesuai instruksi Presiden

Menteri Amran mengatakan, pembelian cabai dari Aceh dilakukan langsung oleh pemerintah dengan harga yang menguntungkan petani. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta negara hadir dan meringankan beban masyarakat yang terdampak.
"Pesawat berangkat ke Aceh membawa bantuan pemerintah dan kembali tidak dibiarkan kosong. Kami manfaatkan untuk mengangkut hasil pertanian masyarakat. Cabai ini dibeli dengan harga yang menguntungkan petani dan tak boleh ditawar," kata Amran.
"Mengapa tak boleh ditawar? Karena ini bentuk keberpihakan negara kepada saudara-saudara kita," imbuhnya.
3. Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir capai 1.059 jiwa

Sementara, berdasarkan data dari Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB), total jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Pulau Sumatra per Rabu kemarin telah mencapai 1.059 jiwa. Sedangkan, 7.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Per hari ini ditemukan tambahan 6 jasad. Di Aceh Utara 2 jiwa dan di Sumatra Utara, Tapanuli Tengah, 4 jiwa. Sehingga rekapitulasi korban meninggal per hari ini berjumlah 1.059 jiwa," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pada Rabu (17/12/2025).
Saat ini korban yang masih dilaporkan hilang di tiga provinsi berjumlah 192 orang. Sedangkan jumlah pengungsi mengalami penurunan sebanyak 28.440 jiwa dari 606.040 orang.
"Sehingga total (pengungsi) sejumlah 577.600 jiwa," imbuhnya.


















