Makin Jadi Dambaan Turis Asing, Kepulauan Seribu Berbenah

Jakarta, IDN Times – Kepulauan Seribu terus melakukan perbaikan fasilitas di berbagai pulau yang ada. Hal itu dikarenakan meningkatnya turis dalam dua bulan terakhir. Menurut Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah pada akhir tahun lalu, wisatawan yang datang mencapai 35.000.

“Karena banyak wisatawan dateng. Akhir tahun lalu (2017) tanggal 28-30 pulau Tidung sampai 35 ribu yang datang, jadi banyak sekali,” kata Irmansyah di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (21/3).

1. Turis asing yang semakin banyak

Irmansyah bahkan mengungkapkan pada bulan Januari dan Februari 2018, jumlah wisatawan asing yang datang ke Kepulauan Seribu mencapai 3.331 orang.

“Wisatawan asing, berdasarkan catatan imigrasi untuk bulan Januari-Februari sudah 3.331 yang datang ke kepulauan seribu, jadi potensi nya luar biasa,” ucapnya.

2. Pelayanan kelas internasional

Dengan banyaknya turis yang datang, Irmansyah mengatakan perlu perbaikan di lini pemberdayaan manusia. Salah satu terobosan yang ia lakukan adalah gerakan cerdar, budaya, bersih, sehat dan senyum.

“Kalau kita bicara bersih, sehat, dan senyum ini berhubungan dengan bagaimana kenyamanan pariwisata yang datang ke sana,” kata Irmansyah.

Homestay dan makanan yang ditawarkan pun nantinya akan lebih bervariasi. Ditambah dengan mengubah toilet jongkok menjadi toilet duduk.

Karena ada Asian Games kita juga menyiapkan homestay yang ada di sana supaya mereka lebih ramah dan makanan lebih bervariasi, lebih sehat, dan memenuhi standar internasional. Jadi selama ini toilet jongkok sekarang sudah duduk,” paparnya.

3. Koneksi internet dan informasi yang baik dan lengkap

Konsep digital island adalah program usulan dari wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiag Uno untuk Kepulauan Seribu. Melalui program ini nantinya Kepulauan Seribu akan didata secara lengkap, termasuk menyediakan fasilitas internet.

Meski demikian baru Pulau Tidung yang menjadi prioritas karena banyaknya turis yang memilih untuk berlibur ke sana.

“Intinya bagaimana kita bisa berikan data secara baik dan lengkap tentang masing-masing pulau. Penduduk laki, perempuan, PKL dan sebagainya dan komunikasi mereka sudah bisa menggunakan fasilitas internet yang memadai. Kalau wisatawan datang kan cari mana nih (internet). Apalagi kalau mungkin beberapa provider tidak ada di sana. Kita dorong provider supaya mereka mau buat menara atau apapun juga yang bisa dirasakan bersama,” jelas Irmansyah.

4. Listrik 24 jam

Permasalahan listrik juga tidak kalah penting.  Menurut Sandiaga dari 105 pulau di Kepulauan Seribu, baru 16 yang dialiri listrik. Salah satu cara pemenuhan listrik di Kepulauan Seribu adalah dengan pemasangan kabel bawah laut sepanjang 75 kilometer.

”Untuk pulau resort masih kita usahakan supaya bisa juga tersalurkan listrik karena akan membantu mereka dalam efficient cost untuk listrik untuk energi dan daya saing akan lebih baik. Kalau umpama mengatasi masalah listrik yang selama ini menggunakan genset,” pungkas Irmansyah.