Tugas Khusus Parpol Pendukung Jokowi di Pilpres 2019

Tiap parpol dinilai punya kompetensinya masing-masing

Jakarta, IDN Times – Partai politik pengusung Joko 'Jokowi' Widodo akan memiliki tugas khusus dalam kampanye Pilpres 2019 nanti. Hal itu diungkapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai pertemuan dengan sekjen dari koalisi pendukung Jokowi.

“Kami baru struktur, tentu masing-masing (partai) juga sesuai kompetensi,” kata Hasto di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/8).

1. Perindo, Golkar dan Nasdem bergerak di bidang media

Tugas Khusus Parpol Pendukung Jokowi di Pilpres 2019Dok. IDN Times/Istimewa

Sekjen Golkar Frederich Lodewijk Paulus menyebut beberapa kelebihan partai pengusung seperti Perindo di bawah Harry Tanoe dan NasDem oleh Surya Paloh dan juga Golkar yang kuat dengan media massa.

“Contoh kita lihat Perindo dia kelebihannya media massa yang kuat mereka mungkin akan bermain disana. NasDem punya. Golkar mudah-mudahan dengan TVOne kita bisa berkolaborasi itu juga akan memberikan sumbangan yang signifikan,” kata Paulus.

2. PSI fokus pada pemilih pemula

Tugas Khusus Parpol Pendukung Jokowi di Pilpres 2019ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Sementara Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan partainya mungkin akan bergerak untuk menangkap pemilih pemula.

“Kalau misalkan untuk pemilih pemula mungkin PSI. Kayak gitu-gitulah,” sebutnya.

Baca Juga: KM Satya Kencana IX Terbakar, Nakhoda Belum Bicara

3. Pembagian tugas partai untuk daerah dengan kantong suara mayoritas

Tugas Khusus Parpol Pendukung Jokowi di Pilpres 2019PDIP daftarkan bacaleg ke KPU (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Tidak hanya berdasarkan kompetensi partai, Hasto juga menjelaskan akan ada pembagian partai berdasarkan daerah dimana partai tersebut dinilai kuat untuk meraih kantong suara.

“Kami juga bahas daerah mana saja berdasarkan pemilu lalu yang harus diperkuat seperti Jawa Barat, Sumbar, kami juga memberikan tugas. Lalu Aceh, kalau bicara Aceh teman-teman dari PPP, PKB, Nasdem itu lebih punya kompetensi. Kalau bicara Riau itu Golkar. Itu hanya contoh karena masuk strategi. Kami tidak bisa jelaskan,” jelas Hasto.

Baca Juga: Bergabungnya SBY Belum Tentu Menangkan Prabowo di Pilpres 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya