Warga: Kali Item Mulai Gak Bau Sejak Era Jokowi

Warga kerap nongkrong di pinggir Kali Item

Jakarta, IDN Times - Yadi (40) tampak asyik bermain dengan anak adiknya yang masih balita. Sesekali ia melayani pembeli yang datang untuk membeli kopi atau bensin literan yang ia jual di warungnya yang berada di kawasan Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ada dua orang lain yang sedang menyeruput kopi dan gorengan di warung Yadi, pagi tadi (24/7). Mereka tampak tidak terganggu dengan bau tidak sedap dari Kali Item yang berjarak sekitar 3 meter dari tempat mereka mengobrol.

“Sebelum ditutup mah parah, sampah banyak. Dari pas, pokoknya, mulai gak bau itu dari Gubernur Jokowi (Joko Widodo) itu baru kali mulai dibersihin. Sebelum Jokowi parah,” kata Yadi kepada IDN Times, Selasa (24/7).

1. Banyak warga yang suka buang sampah ke Kali Item

Warga: Kali Item Mulai Gak Bau Sejak Era JokowiIDN Times/Helmi Shemi

Yadi sudah tinggal di daerah Sunter sejak 1997 memiliki rumah yang berjarak 600 meter dari Kali Item. Ia mengeluhkan banyak warga yang masih suka membuang sampah sembarangan di Kali Item.

“Waktu belum ditutup masih ada aja warga yang buang sampah ke kali, tapi sekarang sudah ditutup gak bisa. Ada aja orang naik motor terus buang sampah ke kali,” Joni, warga berusia 51 tahun ikut menimpali.

Baca juga: Dikritik Tutup Kali Item Tidak Efektif, Anies Balas Begini

“Tapi tetap ada aja yang colongan buang sampah ke kali,” timpal Joni yang sejak 2004 pindah ke Bogor setelah sebelumnya sempat tinggal di daerah Sunter.

2. Kali Item dijadikan tempat nongkrong

Warga: Kali Item Mulai Gak Bau Sejak Era JokowiIDN Times/Helmi Shemi

Kali Item juga merupakan salah satu tempat nongkrong favorit warga, tepatnya di sisi dekat gedung Wisma Atlet. Hampir tiap malam, banyak orang yang duduk di pinggir Kali Item sehingga memancing datangnya pedagang kaki lima. “Apalagi kalau malam,” kata Yadi.

“Dipakai orang pacaran nih. Apalagi kalau malam Sabtu dan Minggu, penuh dari ujung kadang. Nah karena di sebelah sana (dekat Wisma Atlet) dipagar pada pindah kemari. Orang jual kopi, makanan, sampah dibuang ke kali,” imbuh Joni.

Baik Yadi ataupun Joni mengusulkan agar kedua sisi kali bernama asli Sentiong itu ditutup, kemudian dibuat pagar. Pemerintah juga bisa mengeluarkan aturan yang melarang warga nongkrong di pinggir Kali Item.

“Gak tau kalau nanti Asian Games mulai ada peraturan gak boleh nongkrong, bisa juga. Paling kalau mau opsinya mah dipagari. Karena dipakai orang duduk. Jadi gak dipakai orang duduk lagi,” kata Yadi.

3. Kali mulai bersih dan tidak bau sejak era Jokowi dan Ahok

Warga: Kali Item Mulai Gak Bau Sejak Era JokowiInstagram @basukibtp

Yadi mengatakan sejak pemerintahan gubernur di bawah Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Kali Item sudah terawat dengan adanya pengerukan dan pasukan oranye yang rutin membersihkan tiap hari.

“Yang jelas pembangunan terasa sejak Ahok dan Jokowi masuk pembangunan terasa untuk wilayah Jakarta. tapi sekarang lebih bersih lagi, Gubernurnya (Anies) gak mau kalah. Terakhir dikeruk tahun lalu, masih zaman Ahok. Selama rajin dibersihin gak begitu parah baunya. Sekarang baunya udah agak hilang,” jelas Yadi.

Sebelum dibersihkan, Yadi mengungkapkan pada siang hari bau Kali Item sangat menyengat, terlebih saat matahari sedang terik.

“Sekarang udah gak terlalu bau, hampir gak terasa. Sebelum dibersihin siang-siang gini kena matahari baunya nyengat banget. Kalau sekarang udah kagak, sejak dibersihin sama ditutup,” kata dia.

Semoga Kali Sentiong nantinya tidak lagi dinamai Kali Item karena warna airnya yang pekat akibat polusi.

Baca juga: Apa Kabar Alat Pengolah Limbah Sandiaga untuk Bersihkan Kali Item?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya