Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penandatanagan kerjasama RS Kardiovaskular Emirate-Indonesia dengan RSUP Dr Sarjito. (Dok/Humas Pemkot Solo)
Penandatanagan kerjasama RS Kardiovaskular Emirate-Indonesia dengan RSUP Dr Sarjito. (Dok/Humas Pemkot Solo)

Intinya sih...

  • RS KEI hadir untuk menekan angka kematian akibat penyakit jantung di Indonesia, dengan angka prevalensi penyakit jantung mencapai 8,5 per 1.000 penduduk.

  • RS KEI dilengkapi fasilitas modern berstandar internasional, seperti poliklinik jantung, laboratorium kateterisasi, ICU/ICVCU, dan Cathlab.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) resmi melakukan serah terima hibah pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia (RS KEI) di Solo Techno Park, Surakarta, Jawa Tengah, Senin (29/9/2025).

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, RS KEI menjadi simbol persahabatan Indonesia-UAE sekaligus tonggak penting dalam memperkuat sistem kesehatan nasional dan akses layanan jantung modern.

“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan momen bersejarah serah terima Emirates–Indonesia Cardiology Hospital. Rumah sakit ini bukan hanya fasilitas kesehatan modern, tetapi juga simbol kuat persahabatan dan kerja sama Indonesia dan Uni Emirat Arab di bidang kesehatan,” ujar dia, dilansir dari siaran pers Kemenkes, Kamis (2/10/2025).

1. Menjawab tantangan penyakit jantung

ilustrasi seseorang sakit jantung (unsplash.com/Olga Kononenko)

Penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi. WHO mencatat 19 juta kematian akibat jantung dan stroke pada 2022. Sementara di Indonesia, berdasarkan Survei Kesehatan 2023, angka prevalensi penyakit jantung mencapai 8,5 per 1.000 penduduk dengan jumlah kematian mendekati 300 ribu kasus setiap tahunnya. RS KEI hadir untuk memperluas akses layanan sekaligus menekan angka kematian.

“Dengan hadirnya RS KEI, pemerintah berharap akses masyarakat terhadap layanan jantung modern semakin mudah, angka kematian dapat ditekan, serta kapasitas pendidikan dan riset tenaga medis kita semakin kuat,” kata dia.

2. Fasilitas modern berstandar internasional

Fasilitas di RS Kardiovaskular Emirate-Indonesia di Solo. (Dok/Humas Pemkota Solo)

Sebagai Center of Excellence, RS KEI dilengkapi 100 tempat tidur yang nantinya akan ditingkatkan menjadi 130, poliklinik jantung, laboratorium kateterisasi, ICU/ICVCU, dan Cathlab. Tenaga medis spesialis juga disiapkan bersama RSUP Dr. Sardjito untuk memastikan layanan berkualitas sejak awal.

“Serah terima hari ini menandai langkah baru menuju pengoperasian penuh rumah sakit kardiologi berstandar internasional. Kami berharap RS KEI menjadi pusat rujukan, inovasi, dan teladan kolaborasi internasional. Mari kita jadikan rumah sakit ini mercusuar pelayanan jantung bagi masyarakat, sekaligus kontribusi nyata menuju Indonesia Sehat dan Indonesia Emas 2045,” kata dia.

3. Siap beroperasi 6 Oktober 2025

Fasilitas di RS Kardiovaskular Emirate-Indonesia di Solo. (Dok/Humas Pemkota Solo)

Adapun RSUP Dr. Sardjito ditunjuk sebagai pengelola penuh. RS KEI akan mulai beroperasi pada 6 Oktober 2025 dengan layanan darurat, rawat jalan, rawat inap termasuk di ruang VIP dan President Suite, ICU, serta fasilitas modern lain, dan diproyeksikan menjadi pusat layanan jantung unggulan di Asia.

Editorial Team