Hilirisasi Pangan Lokal Jadi Prioritas Bapanas Dukung MBG

Intinya sih...
Daerah-daerah seperti Puncak Bogor, Cianjur hingga Lembang (Bandung) memiliki potensi besar sebagai sumber pangan strategis. Produk seperti telur dari peternak lokal juga akan menjadi bagian dari rantai pasok MBG.
Bapanas juga akan menghubungkan hilirisasi pangan dengan pengembangan Koperasi Merah Putih Desa
Bogor, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan komitmennya untuk mendorong hilirisasi pangan lokal sebagai bagian dari strategi mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, penguatan ekosistem pangan lokal menjadi langkah nyata mendukung ketahanan pangan nasional serta pemberdayaan ekonomi desa.
Arief menekankan, pangan lokal bukan hanya alternatif, tapi telah menjadi prioritas utama. Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk menjadikan sumber daya lokal sebagai andalan utama pasokan pangan MBG.
“Kami sudah berdiskusi dengan Profesor Dadan, Kepala Badan Gizi Nasional bahwa sumber-sumber dari pangan lokal ini, itu akan jadi prioritas utama,” ujar Arief saat meninjau SPPG di Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (24/6/2025).
1. Potensi pangan lokal dari Bogor hingga Bandung
Arief menyebut, daerah-daerah seperti Puncak Bogor, Cianjur hingga Lembang (Bandung) memiliki potensi besar sebagai sumber pangan strategis. Produk seperti telur dari peternak lokal juga akan menjadi bagian dari rantai pasok MBG.
“Tadi Pak Wabub (Jaro Ade), Pak Wawan (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor) di sini sumbernya dari atas (Puncak Bogor, Cianjur), bisa jadi sampai Lembang (Bandung) loh. Kemudian telur juga dari lokal Bogor,” ujarnya.
2. Hilirisasi tak hanya tambang, tapi juga pangan
Arief ingin mengubah paradigma hilirisasi yang selama ini identik dengan sektor tambang. Menurutnya, pangan juga memiliki potensi besar untuk diolah secara hilir demi peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani.
“Kalau dulu kita bicara hilirisasi, itu bukan hanya di industri bauksit, tambang ya, dan lain-lain. Hilirisasi itu di pangan juga bisa,” ujarnya.
3. Link ke kopdes dan ekonomi perdesaan
Bapanas juga akan menghubungkan hilirisasi pangan dengan pengembangan Koperasi Merah Putih Desa (Kopdes). Melalui Kopdes, pangan lokal akan masuk ke rantai distribusi MBG bersama layanan lainnya seperti klinik, apotek, dan sembako.
“Perintah Pak Presiden itu untuk menyiapkan kopdes ya, Koperasi Merah Putih. Salah satunya adalah ini, sumber-sumber pangan lokal ini. Bisa di-link-kan nanti dengan makan bergizi gratis,” kata Arief.
Ia menambahkan, penyerapan pasar melalui gerakan pasar murah akan memastikan produk petani tidak terbuang dan harga tetap stabil.
“Kita enggak mau tuh ada orang buang-buang cabai karena udah diserap (pasar), enggak mau jual telur karena harga jatuh, sudah diserap,” ujarnya.
Arief menegaskan, program MBG adalah mandat strategis dari Presiden Prabowo, yang menempatkan pemenuhan pangan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional.
“Karena beliau menyampaikan di forum internasional bahwa nomor satu adalah memberi makan masyarakat, swasembada pangan, baru yang lainnya,” tuturnya.