Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bapanas: MBG Bakal Wajib Rapid Test Pangan

Andrikonoto Badan Pangan.jpg
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Andriko Noto saat diwawabcarai di sela peringatan hari keamanan pangan sedunia di IICC Bogor, Selasa (24/6/2025). Linna Susanti/IDN Times.
Intinya sih...
  • IKPN sebagai standar keamanan pangan di Indonesia
  • Rapid test pangan wajib sebelum penyajian makanan sekolah

Bogor, IDN Times - Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi meluncurkan Indeks Keamanan Pangan Nasional (IKPN) sebagai alat ukur standar keamanan pangan di Indonesia. IKPN mengacu pada indikator ketahanan pangan sebagai parameter utama.

IKPN akan menjadi referensi penting dalam memastikan pangan, terutama yang disajikan dalam program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah-sekolah telah memenuhi standar sebelum dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia.

“Ya, Bapanas menggunakan acuan itu, indikator ketahanan pangan sebagai ukuran, lalu dari keamanannya,” ujar Deputi Bapanas, Andriko Noto Susanto, di sela Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia di IICC Bogor, Selasa (24/6/2025). 

1. Rapid test pangan akan jadi tahap wajib sebelum penyajian makanan sekolah

MBG.jpg
Siswa SMPN 1 Megamendung saat menyantap MBG bersama di halaman sekolahnya, Selasa (24/6/2025). Linna Susanti/IDN Times

Dalam rangka menjamin makanan yang aman untuk anak sekolah, Bapanas menggandeng Badan Gizi Nasional untuk menggunakan alat rapid test sebagai skrining awal bahan pangan.

“Jadi makanan ini akan dites dulu. Kalau hasilnya negatif, kita lanjutkan integritasnya. Tapi kalau positif, misalnya ayamnya mengandung pengawet tinggi, itu harus dicek lebih lanjut,” kata Andriko.

Proses ini, kata dia, dirancang cepat, hanya butuh waktu sekitar 10 menit. Jika terdeteksi ada bahan berbahaya, maka sampel akan dibawa ke laboratorium terakreditasi.

2. Akan ada produksi rapid test resmi untuk keamanan pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.jpg
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meninjau bahan pangan program MBG di Megamendung, Puncak, Kabupatan Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Untuk menjamin validitas hasil, alat rapid test hanya akan diproduksi oleh dua lembaga yang sudah terverifikasi dan berstandar ilmiah. Ini sekaligus menanggapi pertanyaan, apakah alat ini bisa dijual bebas.

“Itu nanti akan diadakan lembaga yang terverifikasi untuk memproduksi alat rapid karena itu untuk kegunaan ilmiahnya,” ujar Andriko.

Ia menjelaskan, alat ini akan digunakan di dua skema, yaitu statis (di titik penyajian tetap) dan dinamis atau mobile untuk merespons laporan dugaan pelanggaran keamanan pangan.

3. Ada 30 ribu peserta SPPI dilatih khusus untuk kawal keamanan program MBG

Mobillaboratorium keliling bapanas.jpg
Mobil laboratorium Keliling Bapanas yang diberikan kepada Pemprov Jabar di SPPG wilayah Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (24/6/2025). Linna Susanti/IDN Times

Bapanas juga memastikan, keberhasilan program MBG didukung oleh SDM yang kompeten. Sebanyak 30 ribu peserta pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 3 2025 dibekali pengetahuan keamanan pangan.

“Ada pelatihan SPPI diberi 4 jam pelajaran pelatihan untuk memasukkan semua bahan ajar itu di seluruh Indonesia,” ujar Andriko.

Mereka akan bertugas memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi garda depan pelaksana MBG. Termasuk memastikan bahan pangan segar dan layak sebelum sampai ke piring siswa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us