Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Perpustakaan Cikini / dok Istimewa Pemprov DKI

Intinya sih...

  • Pemprov DKI Jakarta akan memperpanjang jam operasional perpustakaan hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya, dimulai dari dua perpustakaan utama.
  • Perpanjangan waktu buka akan dilakukan secara bertahap ke seluruh perpustakaan wilayah di Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Barat, dan Utara.
  • Kunjungan ke Perpustakaan Cikini saat akhir pekan bisa mencapai lebih dari 3.500 orang, antusiasme masyarakat menjadi dorongan kuat untuk merealisasikan kebijakan ini secara menyeluruh.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperpanjang jam operasional seluruh perpustakaan yang dikelolanya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat mengatakan, saat ini perpanjangan waktu buka telah mulai diuji coba di dua perpustakaan utama, yaitu Perpustakaan Umum Daerah Cikini dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Keduanya telah buka hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.

“Ini sudah berjalan dua minggu terakhir, mulai pukul 9 pagi sampai jam 10 malam. Sebelumnya hanya sampai jam 4 sore,” ujar Syaefuloh dikutip dari lama resmi Pemprov DKI, Kamis (8/5/2025).

1. Pembukaan semua Perpus Jakarta bertahap

Ilustrasi perpustakaan (Pexels.com/Rafael Cosquiere)

Ia menyampaikan, kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari dua perpustakaan tersebut, lalu merambah ke perpustakaan wilayah lainnya di Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Barat, dan Utara. Namun, implementasi penuh akan bergantung pada kesiapan fasilitas dan sumber daya manusia.

“Kalau jam layanan bertambah, otomatis personel juga harus disesuaikan. Kami sedang menyusun sistem sif untuk petugas, dan terus mengevaluasi animo masyarakat sebagai dasar penambahan waktu buka,” katanya.

2. Kunjungan akhir pekan capai 3.500 orang

Ilustrasi anak-anak membaca buku (freepik.com/jcomp)

Menurut data Dispusip DKI Jakarta, kunjungan ke Perpustakaan Cikini saat akhir pekan bisa mencapai lebih dari 3.500 orang. Antusiasme masyarakat yang tinggi, termasuk dukungan di media sosial, menjadi dorongan kuat untuk merealisasikan kebijakan ini secara menyeluruh.

Syaefuloh menjelaskan, perpustakaan bukan hanya tempat meminjam dan membaca buku, tetapi juga menjadi ruang publik yang mendukung interaksi sosial, edukasi, dan ekspresi seni.

“Di perpustakaan ada ruang diskusi, pelatihan menulis, story telling anak-anak, bahkan pameran karya siswa. Ini menjadi bagian dari wajah Jakarta sebagai kota literasi menuju kota global,” ucapnya.

3. Target seluruh perpustakaan buka sampai malam

ilustrasi perpustakaan (pexels.com/cottonbro studio)

Ke depan, Dispusip DKI Jakarta menargetkan seluruh perpustakaan yang dikelolanya dapat beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.

“Kita ingin dari Senin sampai Minggu, buka sampai malam. Tapi tentu sambil melihat kebutuhan dan kesiapan. Yang jelas prinsipnya adalah memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Jakarta,” katanya.

Editorial Team