Petugas BMKG. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, menyampaikan, cuaca ekstrim yang terjadi di Aceh merupaka bagian daripada masa transisi atau masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Di masa ini, kecepatan angin rata-rata harian, masih dalam katagori rendah antara 3-8 km/jam atau katagori angin tidak membahayakan. Aka tetapi, hujan yang terjadi lebih dominan akibat awan cumulonimbus yang cepat menjulang tinggi dan jika warnanya mulai gelap akan ada guntur sesekali.
“Itu pertanda ada kemungkinan akan terjadi angin kencang, hujan deras, bisa juga hujan es dan bahkan angin puting beliung,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Zakaria Ahmad, ketika dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).
Mengingat cuaca di masa transisi ini terbilang bahaya, masyarakat diminta untuk waspada dan mencari tempat berlindung jika telah melihat awan pekat disertai dengan gluduk maupun guntur.
“Peringatan ini berlaku juga untuk para pelaut, untuk para pelaut agar segera menepi,” imbuh Zakaria.