Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

i-Care JKN Mudahkan Dokter Telusuri Riwayat Pelayanan Peserta JKN

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti saat memberikan sambutan pada launching uji coba inovasi i-Care JKN, Kamis (22/6/2023). (Dok. BPJS Kesehatan)
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti saat memberikan sambutan pada launching uji coba inovasi i-Care JKN, Kamis (22/6/2023). (Dok. BPJS Kesehatan)

Jakarta, IDN Times – BPJS Kesehatan merilis i-Care JKN, sebuah aplikasi inovatif yang memberikan kemudahan akses kepada fasilitas kesehatan untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan peserta JKN selama satu tahun terakhir. Dalam upaya mendukung transformasi mutu layanan kesehatan, inovasi ini bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada peserta JKN. 

Tujuan utama dari pengembangan i-Care JKN ini untuk memberikan kemudahan bagi dokter atau fasilitas kesehatan dalam mengetahui riwayat pelayanan kesehatan peserta JKN. Dengan adanya akses terhadap riwayat pelayanan sebelumnya, dokter dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan tepat kepada peserta JKN. 

"Peluncuran aplikasi i-Care JKN merupakan langkah nyata dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan kepada peserta JKN. Dengan adanya aplikasi ini, petugas medis akan mendapatkan kemudahan dalam melihat riwayat pelayanan kesehatan  peserta dalam kurun waktu satu tahun terakhir," jelas Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, dalam sambutannya, Kamis (22/6/2023). 

1. BPJS Kesehatan sangat memperhatikan keamanan dan kerahasiaan data pribadi peserta

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti saat me-launching uji coba inovasi i-Care JKN, Kamis (22/6/2023). (Dok. BPJS Kesehatan)
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti saat me-launching uji coba inovasi i-Care JKN, Kamis (22/6/2023). (Dok. BPJS Kesehatan)

Dalam pengembangan aplikasi i-Care JKN, BPJS Kesehatan sangat memperhatikan keamanan dan kerahasiaan data pribadi peserta. Petugas medis tidak diperkenankan mengakses riwayat pelayanan peserta JKN tanpa persetujuan. Sebelum menampilkan riwayat pelayanan, peserta JKN akan diberikan persetujuan tindakan medis sebagai persetujuan bahwa mereka mengizinkan akses tersebut oleh petugas medis. 

"BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus membangun ekosistem digital yang berkelanjutan dan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Program JKN. Melalui i-Care JKN dan inovasi lainnya, kami berharap dapat meningkatkan mutu  layanan kesehatan secara menyeluruh kepada peserta JKN. Hal ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses pelayanan medis yang diberikan, serta mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara," imbuh Ghufron. 

Data riwayat pelayanan kesehatan pasien memainkan peran penting bagi dokter dalam memberikan perawatan yang optimal. Melalui i-Care JKN, dokter dapat merencanakan perawatan yang sesuai berdasarkan data yang lebih realtime, aktual, dan faktual. 

Fitur ini juga memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara dokter, terutama saat pasien dirujuk ke dokter atau spesialis lain. Aplikasi i-Care JKN akan diimplementasikan pada aplikasi PCare dan SIM RS melalui skema bridging

2. Peserta JKN juga dapat mengakses i-Care JKN secara langsung melalui Aplikasi Mobile JKN

Sarmila Ningsih (29), karyawan swasta pada salah satu stasiun radio di Kabupaten Aceh Tenggara yang akrab disapa Mila ini kini menjadi sangat terbantu setelah mendengar adanya salah satu fitur konsultasi dokter pada Mobile JKN. (Dok. BPJS Kesehatan)
Sarmila Ningsih (29), karyawan swasta pada salah satu stasiun radio di Kabupaten Aceh Tenggara yang akrab disapa Mila ini kini menjadi sangat terbantu setelah mendengar adanya salah satu fitur konsultasi dokter pada Mobile JKN. (Dok. BPJS Kesehatan)

Selain itu, disebutkan juga bahwa peserta JKN juga dapat mengakses i-Care JKN secara langsung melalui Aplikasi Mobile JKN. Peserta JKN dapat melihat riwayat pelayanan yang telah diberikan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), termasuk informasi surat rujukan, seperti diagnosa, tindakan, faskes  pemberi layanan, dan tanggal pelayanan. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, menambahkan bahwa segala akses informasi yang terdapat pada aplikasi i-Care JKN ini akan terus dipantau. 

"Untuk menjaga kerahasiaan data, mereka yang dapat mengakses adalah yang memiliki user name dan password, yaitu pemilik data yang merupakan pasien JKN. Apabila terdapat percobaan akses yang tidak sah, maka sistem akan langsung melakukan enkripsi," jelas Edwin. 

3. Beri pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien JKN

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan, serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nunung Nuryartono. (Dok. BPJS Kesehatan)
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan, serta Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nunung Nuryartono. (Dok. BPJS Kesehatan)

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nunung Nuryartono, berharap kehadiran inovasi aplikasi i-Care JKN dapat meningkatkan ketepatan dan kecepatan proses pelayanan yang dibutuhkan pasien JKN.

"Hal ini menunjukkan komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan layanan kesehatan yang diberikan kepada peserta JKN. Mudah-mudahan aplikasi i-Care JKN ini dapat mendorong stakeholders di dalam ekosistem JKN untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien JKN," pungkasnya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marwan Fitranansya
EditorMarwan Fitranansya
Follow Us