Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Noffendri Roestam
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Noffendri Roestam

Jakarta, IDN Times - Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menduga di balik kasus gagal ginjal akut yang telah menewaskan ratusan anak di Indonesia, disebabkan adanya permainan nakal dari supplier bahan kimia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Noffendri Roestam, mengungkapkan dugaan tersebut merupakan hasil penelusuran yang dilakukan IAI ke sejumlah industri farmasi atau distributor bahan baku obat.

"Berdasarkan hasil penelusuran kami dari teman-teman yang bekerja di industri farmasi ataupun distributor bahan baku obat, terlihat adanya permainan nakal dari supplier bahan kimia sehingga mereka memalsukan bahan kimia dan memalsukan sertifikatnya," ujar Noffendri dipantau YouTube Baleg DPR RI, Selasa (15/11/2022).

 

1. Industri farmasi dan pedagang besar bahan baku obat jadi korban

(IDN Times/Muhammad Iqbal)

Noffendri menilai justru industri farmasi dan pedagang besar bahan baku obat yang menjadi korban dari permainan para supllier tersebut.

"Sehingga setelah diteliti tidak memenuhi syarat BPOM jadinya industri farmasi dan pedagang obat yang menjadi korban ulah dari supplier ini," imbuhnya.

2. Kandungan EG dan DEG yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal

ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Meski penyebab kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak ini masih belum disebutkan pasti karena obat sirop, namun secara akibat dan sebab memang ada hubungannya.

"Ini memang masih tanda tanya ya belum ada penelitian yang menyebutkan gagal ginjal disebabkan sirop, ini kan masih asumsi yang perlu dibuktikan. Tetapi, secara hubungan memang betul kandungan EG dan DEG yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal," imbuhnya.

3. Ketahanan farmasi nasional masih rapuh

Ilustrasi apotek di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Noffendri mengungkapkan kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak ini salah satu bukti bahwa ketahanan farmasi nasional masih lemah.

"Bisa dibilang (ketahanan farmasi nasional) rapuh sehingga diperlukan regulasi untuk ketahanan farmasi," ucapnya.

Editorial Team