Rombongan Ijen Geopark Serbu Pelatihan Kue Kering dan Batik Eco Print

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan secara konsisten terus memberikan pelatihan dalam rangka menumbuhkan wirausaha baru. Hal itu dilakukan dengan penyesuaian segala pengembangan potensi alam di setiap desa.
Termasuk pada pelatihan aneka kue kering dan batik eco print yang dilaksanakan di Desa Sragi, Selasa (29/11/2022). Yang menjadi spesial dalam kegiatan tersebut diserbu langsung oleh Peserta dan Tim Ijen Geopark.
Hadir dan turut mendampingi secara langsung Mahfudh dan staf mewakili Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Hj. RR. Nanin Oktaviantie beserta Hartono selaku Kepala Desa Sragi. Dan Pinisri sendiri didapuk sebagai pemateri Pelatihan Aneka Kue Kering serta Samsudin dan Retno didapuk sebagai pemateri pelatihan Batik Eco Print.
1. Saling belajar dan saling mengisi

Devisi Humas Ijen Geopark Ali Maskur menjelaskan, rombongannya diboyong di lokasi pelatihan dalam rangka saling belajar dan saling mengisi. Bagaimana UMKM lokal setempat bisa diamati langsung dengan jarak dekat.
"Kita semua mengamati langsung dari proses produksi. Kita juga dapat banyak dokumentasinya untuk konten promosi. Sebab momentum ini ada simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat desa," kata Ali saat dimintai keterangan.
2. Kegiatan Ijen Geopark kali dilengkapi dengan meninjau potensi perekonomian

Fajar Ardiansyah (20) dari Singojuruh, yang kini menempuh studinya di Universitas Politeknik Negeri Banyuwangi, mengatakan bahwa baru pertama kali ia mengikuti kegiatan yang totalitas seperti ini.
“Menginap pula dan benar-benar melatih kekuatan mental dan semangat peserta. Selama pelatihan kita diberikan kesadaran dalam melindungi alam. Selain itu, dalam kegiatan Ijen Geopark kali ini dilengkapi langsung dengan meninjau potensi-potensi perekonomian yang menyokong pertumbuhan Desa Sragi," imbuh Fajar menutup keterangannya.
3. Kegiatan disesuaikan atas potensi desa dan kelurahan masing-masing

Mahfudh juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini secara konsisten digelar kepada masyarakat daerah. Kegiatan tema pelatihan pun disesuaikan atas potensi desa dan kelurahan masing-masing.
Selama seharian, seluruh peserta dilatih dalam pembuatan aneka kue, di antaranya karamel wijen, sultana, nastar lumer, palem chese, kukis kacang, kue kipas, dan beng beng kacang. (WEB)