Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Satuan Karya (Saka), Satuan Komunitas dan Gugus Darma, Kingkin Suroso menjelaskan Saka Wanabakti dan Kalpataru adalah wadah pembinaan bagi pramuka penegak dan pandega yang memiliki minat di bidang ilmu pengetahuan-teknologi, dan kewirausahaan dalam pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam hutan dan lingkungan hidup.
“Kegiatan Pertikawan ini sebagai wahana mengaplikasikan keterampilan dan memberikan kecakapan bagi anggota Satuan Karya (Saka) Wanabakti dan Kalpataru,” kata Kingkin.
Roby Zulpandi, Ketua Dewan Kerja Penegak dan Pandega Nasional, sekaligus Penanggung jawab Sangga Kerja Pertikawan Nasional 2019 menjelaskan tiga output bagi peserta setelah mengikuti Pertikawan 2019. “Pertama, meningkat pengetahuan dan pemahamannya di bidang isu-isu generasi milenial, pendidikan kepramukaan, dan juga isu-isu global, maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan,” kata pramuka pandega berusia 23 tahun ini.
Kedua, berkembang sikap dan karakter positif, empati, serta apresiasinya terhadap masalah dan jalan keluar penanganan isu-isu milenial, pendidikan kepramukaan, dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan. Ketiga, berkembang kemampuan dan keterampilannya di dalam menghasilkan karya-karya yang bermanfaat, produktif, dan solutif bagi penanganan isu-isu generasi milenial, pendidikan kepramukaan, dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Para peserta diharapkan memiliki kemampuan berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan era digital, potensi alam secara lestari, dan bertanggungjawab. Dapat menggunakan peningkatan ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperolehnya untuk pengembangan dan inovasi pengelolaan serta program-program pembinaan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru di kwartir daerah dan cabang. Selain itu, juga mengembangkan dan berinovasi program kegiatan satuan karya maupun kegiatan individu dalam bidang “community development” berbasis lingkungan hidup dan kehutanan secara lestari dan bertanggung jawab.
Banyak kegiatan menarik yang digelar Sangga Kerja Pertikawan, antara lain Giri Wana Rally (di Taman Nasional Gunung Halimun Salak), kampanye ramah lingkungan berupa busana dari limbah, color dancemob, wirausaha pemuda, makanan sehat dan komestik aman, online shop, energi terbarukan, perlebahan, pengelolaan sampah plastik, karya ilmiah inovasi, penanaman pohon, aneka lomba bagi milenial, dan puluhan kegiatan bakti seperti pembuatan 3000 lubang biopori.
Ada juga kegiatan wisata edukasi (Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, dan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kebon Raya Bogor, Puspitek Serpong, Universitas Indonesia dan IPB), dan karnaval di CFD Jalan Thamrin “GNPDAS Jakarta Pertikawan Festival” pada 24 November 2019. Selain itu, sekitar 100 utusan dari tiap kwartir daerah mengikuti Inisiasi Kawan Bumi (Indonesian Scout Platform on Youth Initiatives for Sustainable Indonesia) di Gedung Manggala Wanabakti.
Pertikawan Nasional akan ditutup pada Minggu, 24 November 2019 pukul 19.00 WIB oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong, didampingi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso. Penutupan dilakukan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.