Cegah Virus Corona, KKP Perketat Kapal-kapal Masuk ke Bitung

Pemerintah tingkatkan pengawasan di bandara dan pelabuhan

Jakarta, IDN Times - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) wilayah Bitung meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan, untuk menghindari masuknya wabah virus Corona di kota Bitung, Sulawesi Utara. Pemeriksaan dilakukan di seluruh kapal yang baru tiba, terutama kapal yang datang langsung dari Tiongkok.

"Selain pemeriksaan dokumen, kami juga memeriksa semua kapal yang baru saja tiba di Bitung, bukan hanya kapal dari Tiongkok saja," kata Kepala KKP wilayah Bitung Pingkan M Pijoh, seperti dilansir Antara, Rabu (29/1).

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Turis Asal Tiongkok di Bali Menurun Drastis

1. KKP Bitung pantau seluruh riwayat perjalanan kapal

Cegah Virus Corona, KKP Perketat Kapal-kapal Masuk ke BitungIlustrasi (IDN Times/Aji)

Pengawasan kapal yang masuk dilakukan lebih ketat, untuk memastikan wilayah Bitung terbebas dari wabah virus Corona yang sudah menelan lebih dari 130 korban jiwa di Wuhan, Tiongkok.

"Kami lihat riwayat seluruh riwayat perjalanan kapal atau voyage memo, apakah kapal itu sebelumnya dari Tiongkok atau tidak, karena mengingat masa inkubasi penyakit itu dilakukan dengan dua sampai 14 hari lamanya," kata Pingkan.

2. KKP pasang thermal scanner di seluruh wilayah Indonesia

Cegah Virus Corona, KKP Perketat Kapal-kapal Masuk ke BitungThermal scanner yang bisa mendeteksi suhu tubuh seseorang terhubung dengan monitor. (IDN Times/Fitria Madia)

Pingkan mengatakan dalam meminimalisir penyebaran virus asal Wuhan tersebut, KKP melengkapi thermal scanner di seluruh wilayah Indonesia.

Thermal scanner digunakan sebagai pemeriksaan awal dalam pengawasan penumpang yang berasal dari daerah terjangkit Corona, seperti Tiongkok.

3. Penderita ISPA lebih dicurigai terjangkit pneumonia berat

Cegah Virus Corona, KKP Perketat Kapal-kapal Masuk ke BitungIlustrasi virus Corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Pingkan mengatakan, seseorang akan lebih dicurigai terjangkit pneumonia berat apabila orang tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Wuhan, menderita Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA), serta memiliki riwayat demam dan batuk dengan penyebab yang belum pasti.

Menurut Pingkan, penderita ISPA yang selama 14 hari sebelum timbulnya penyakit yang berkepanjangan, akan langsung dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut oleh tim medis.

Selain itu, mereka yang diketahui memiliki kontak yang erat dengan seseorang yang positif terjangkit pneumonia berat, dan pernah mengunjungi atau bekerja di pasar hewan di kota Wuhan, tanpa perlu waktu yang lama juga akan diperlakukan sama.

Cegah Virus Corona, KKP Perketat Kapal-kapal Masuk ke BitungIDN Times/Arief Rahmat

Baca Juga: 132 Orang Meninggal akibat Virus Corona, Jepang Evakuasi 206 Warganya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya