Ayu Kartika Tak Peduli Disebut Jadi Stafsus Jokowi karena Privilege

Jokowi memilih 7 staf khusus millennial, salah satunya Ayu

Jakarta, IDN Times - Ayu Kartika Dewi merespons tudingan bahwa para staf khusus millennial Presiden Joko "Jokowi" Widodo bisa mendapatkan jabatan mereka saat ini, karena faktor privilege atau hak istimewa. Ayu menegaskan, tak ambil pusing dengan tuduhan itu. 

"Memaknai tudingan itu tergantung bagaimana orang-orang memaknai privilege. Jenis privilege itu ada beberapa, ada yang kebetulan saja seperti dilahirkan di keluarga apa, negara mana, lalu tanggal berapa, kemudian kita dapat hak tertentu karena itu," kata Ayu di acara "Ngobrol Seru bareng IDN Times" di IDN Media HQ, Jakarta, Senin (25/11).  

Baca Juga: Ayu Kartika Sang Pejuang Toleransi yang Jadi Stafsus Presiden Jokowi 

1. Ayu sudah mendapat privilege dengan dilahirkan dari orang tua yang peduli pendidikan

Ayu Kartika Tak Peduli Disebut Jadi Stafsus Jokowi karena PrivilegeAnggota DPR Komisi I, Christina Aryani, dan Staf Khusus Presiden Jokowi, Ayu Kartika dalam acara Ngobrol Seru bareng IDN Times, Senin (25/11) (IDN Times/Ilyas Listianto Mujib)

Menurut Ayu, dia sudah mendapat privilege dengan memiliki orang tua yang sangat peduli pendidikan. Walaupun orang tuanya hanya PNS dan ibu rumah tangga yang sederhana, keduanya selalu memberikan yang terbaik dalam hal pendidikan, salah satunya dengan menyediakan banyak buku.

"Saya diberi buku, dileskan Bahasa Inggris. Saya jadi bisa bicara Bahasa Inggris walau orang tua saya terbata-bata bicaranya. Karena itu investasi yang dilakukan, meski menabungnya jadi sedikit lebih susah karena memberikan saya buku dan pendidikan. Itu merupakan privilege," ujar perempuan 36 tahun lulusan SMAN 5 Surabaya itu.

2. Tidak masalah jika seseorang bisa memanfaatkan hak istimewanya

Ayu Kartika Tak Peduli Disebut Jadi Stafsus Jokowi karena PrivilegeAyu Kartika (Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo) (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Selain privilege yang datang dengan sendirinya, Ayu juga mengatakan, ada privilege yang diupayakan. Seperti yang dilakukan olehnya, misal mengupayakan untuk kuliah di Amerika. Sulit untuk bisa kuliah di Amerika karena butuh perjuangan mendapatkan beasiswa.

Jadi, kata Ayu, bukan masalah besar jika seseorang bisa memanfaatkan hak istimewanya itu. Ayu menyebut, tidak semua orang bisa melakukan suatu kebaikan dengan privilege yang dimilikinya. Seharusnya publik jangan menyoroti dari sisi kebetulannya saja.

3. Ayu tak masalah jika privilage bisa digunakan untuk hal berguna

Ayu Kartika Tak Peduli Disebut Jadi Stafsus Jokowi karena PrivilegeKomisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin, anggota DPR Komisi I Christina Aryani, dan Staf Khusus Presiden Jokowi Ayu Kartika dalam acara Ngobrol Seru bareng IDN Times, Senin (25/11) (IDN Times/Ilyas Listianto Mujib)

Tudingan bahwa para millennial itu bisa menjadi staf khusus Presiden Jokowi karena kebetulan atau memiliki privilege, ramai dibicarakan di jagat maya sepekan terakhir. Tepatnya setelah Jokowi mengumumkan jajaran staf khususnya pekan lalu. Hal itu ternyata memantik pro-kontra di kalangan masyarakat Tanah Air.

Kendati demikian, perempuan pegiat toleransi ini tak terlalu memedulikannya. Yang terpenting bagi Ayu, bagaimana privilege itu bisa digunakan untuk sesuatu yang berguna, termasuk digunakan untuk menjadi staf khusus Presiden Jokowi.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tunjuk 8 Staf Khusus, Ini Daftar Nama dan Tugasnya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya