Ratusan Orang Ditipu Program Dokter ke Filipina, Kerugian Capai Rp6 M

Uangnya diduga digunakan untuk trading oleh terlapor

Bekasi, IDN Times - Warga Kota Bekasi bernama Aloysius Bernanda Gunawan (46 tahun), melaporkan pria berinisial B ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan penipuan dengan modus program doktoral S3 di Filipina

Aloysius mengatakan, selain dirinya, terdapat ratusan orang lainnya yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia juga diduga menjadi korban penipuan. Hal itu diketahui berdasarkan grup Whatsapp yang tergabung dalam program doktoral ke Philippines Women's University (PWU), Filipina. 

"Jadi dari 207 orang (korban) ada 85 orang yang memberi kuasa kepada saya untuk urus di sini (Polres Bekasi Kota). Walaupun saya S1 dan S2 (jurusan) hukum, tapi saya belum jadi pengacara. Jadi saya bikin laporan pribadi untuk melapor," katanya kepada wartawan, Jumat (19/4/2024). 

Baca Juga: Pria di Bekasi Diduga Jadi Korban Penipuan Program Doktor ke Filipina

1. Kerugian capai Rp6 miliar

Ratusan Orang Ditipu Program Dokter ke Filipina, Kerugian Capai Rp6 MIlustrasi mata uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia mengatakan, untuk mengambil program doktoral itu setiap orang harus membayar sebesar Rp30 juta. Menurutnya, harga segitu merupakan biaya beasiswa dan jauh lebih murah dari biaya normal. 

"(Ada) 207 orang di angkatan saya. Jadi 1 orang Rp30 juta. Kerugiannya Rp6 Miliar lebih," jelasnya.

2. Diduga uangnya digunakan untuk trading

Ratusan Orang Ditipu Program Dokter ke Filipina, Kerugian Capai Rp6 MSalah satu korban dugaan penipuan program doktoral ke Filipina, Aloysius Bernanda Gunawan. (IDN Times/Imam Faishal)

Kepada Aloysius dan korban lainnya, terlapor pun sempat mengaku bahwa uang calon mahasiswa doktoral tersebut sudah habis untuk digunakan trading. Oleh sebab itu, terlapor sudah tidak sanggup menggantikan uang dan siap dipenjara.

"Dia mengumumkan di WhatsApp grup 'mohon maaf uang kami pakai dan kalah trading komoditi bursa berjangka, saya sudah tidak punya uang dan sebagainya'," katanya. 

"Dipengumuman terakhir bahwa orang ini sempat bilang 'bahwa saya siap dipenjara, saya siap diviralkan, saya siap dihujat di medsos'. Itu yang sempat saya ambil screenshot," jelas Aloysius. 

3. Alasan tertarik mengambil program doktoral di Filipina

Ratusan Orang Ditipu Program Dokter ke Filipina, Kerugian Capai Rp6 MIlustrasi wisuda sarjana (unsplash.com/Pang Yuhao)

Selain soal biaya, Aloysius pun mengaku bahwa dirinya tertarik mengambil program doktoral di Filipina karena jangka waktu per semester lebih pendek. 

"Jadi memang kuliah di Filipina ini menarik. Di sini (Indonesia) satu semester 6 bulan kalau di Filipina ini 1 semester ini 4 bulan. Jadi harapannya 6 semester ini kita bisa selesai dalam waktu dua tahun," katanya. 

"Dan yang jelas bisa dikerjakan online dan biayanya murah. Jadi memang sangat menarik untuk kami tenaga pengajar (dosen)," tambahnya. 

4. Melihat iklan di Medsos

Ratusan Orang Ditipu Program Dokter ke Filipina, Kerugian Capai Rp6 MIlustrasi media sosial (Pexels/Tracy Le Blanc)

Sebelumnya, Aloysius mengaku tergiur program doktoral (S3) di Filipina yang ditawarkan melalui iklan di media sosial. Iklan tersebut dia lihat pada November 2023. Iklan itu berisikan program S3 di Philippines Women's University (PWU), Filipina. 

"Jadi saya itu sebenarnya dapat iklan di media sosial TikTok, Facebook, itu kira-kira sudah dari November lah (2023). Mungkin karena saya lagi cari informasi tentang doktor, jadi iklannya pada masuk," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024). 

Sebelum membayar, dirinya pun sempat mengikuti sebuah seminar yang dihadiri oleh pihak PWU dan beberapa alumni dari angkatan sebelumnya. Di dalam seminar itu, terdapat penyerahan ijazah kepada angkatan sebelumnya. 

Dia juga sempat mengecek keaslian ijazah tersebut untuk meyakinkan dirinya sendiri. Setelah dicek, ijazah tersebut pun sudah diakui dan telah disetarakan. 

"Semakin yakin lah kita, seminarnya ada di Indonesia, angkatan yang pertama kedua juga sudah disetarakan ijazahnya," katanya. 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya