Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report 2022)
ilustrasi Gen Z (IDN Times/Indonesia Gen Z Report 2022)

Intinya sih...

  • Milenial dan Gen Z lebih selektif mencari konten.

  • Milenial dan Gen Z cenderung lebih kritis terhadap konten.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pada era distrubsi teknologi seperti sekarang ini, informasi terus bermunculan masif. Namun, di dunia yang penuh dengan pengguliran tanpa akhir dan umpan yang dibentuk algoritma, beberapa anak muda Indonesia diam-diam melawan fenomena itu.

Menurut survei, sebanyak 27 persen Milenial dan 24 persen Gen Z sengaja mengkurasi media sosial mereka untuk menghindari ruang gema. Temuan ini terungkap dalam laporan Indonesia Millennial and Gen-Z Report (IMGR) 2026 yang diluncurkan oleh IDN Research Institute dalam ajang Indonesia Summit 2025.

"Temuan kami, 27 persen Milenial dan 24 persen Gen Z melaporkan sengaja mengkurasi media sosial mereka untuk menghindari ruang gema," demikian hasil survei tersebut sebagaimana dikutip IDN Times, Rabu (27/8/2025).

Meskipun masih minor, tetapi perilaku ini menandakan meningkatnya kesadaran tentang bagaimana lingkungan digital mempengaruhi. Tidak hanya cara berpikir, tetapi juga apa yang diyakini layak untuk dipikirkan.

1. Milenial dan Gen Z lebih selektif mencari konten

ilustrasi gen z (pexels.com/ZulfugarKarimov)

Menurut laporan tersebut, ruang gema terbentuk ketika algoritma berulang kali menyajikan konten yang selaras dengan pandangan mereka. Kemudian, secara bertahap menyaring perspektif yang menantang atau mempersulit mereka.

Meskipun penyesuaian ini terasa nyaman, hal itu mempersempit wacana, memperkuat ideologis, dan melemahkan keterlibatan demokratis. Seiring waktu, ruang gema tidak hanya mendistorsi realitas, tetapi juga menumpulkan kemampuan untuk berempati dengan perbedaan.

"Itulah sebabnya bahkan tindakan kecil seperti mengikuti suara di luar lingkaran pergaulan atau terlibat dengan konten yang membuat kita berhenti sejenak dapat dianggap sebagai bentuk perlawanan diam-diam," tulis laporan tersebut.

Hasil survei juga menemukan, para pengguna ini tidak memilih untuk keluar dari kehidupan digital. Mereka memilih untuk menghadapinya dengan intensionalitas yang lebih besar.

"Ini merupakan cerminan dari pola pikir kewarganegaraan baru dan dibentuk tidak hanya oleh apa yang sedang tren, tetapi juga oleh keinginan akan kedalaman, nuansa, dan keseimbangan ideologis," tulis laporan itu.

2. Milenial dan Gen Z cenderung lebih kristis terhadap konten

ilustrasi gen-z chatting melalui handphone (pexels.com/cottonbro studio)

Selain itu, hasil survei juga menemukan 27 persen Generasi Milenial dan 24 persen Generasi Z mengatakan, mereka sengaja mencari konten yang kontras bertentangan atau menantang pandangan pribadi mereka.

Laporan itu mengatakan, pilihan digital yang tampaknya kecil ini mencerminkan pola pikir lebih dalam yang didorong oleh keinginan untuk keberagaman ideologis, pemikiran kritis, dan keterlibatan yang terinformasi.

"Jauh dari pengguliran pasif, perilaku ini merepresentasikan perlawanan diam-diam terhadap ruang gema dan komitmen yang berkembang terhadap kesadaran diri digital," tulis laporan itu.

3. Tentang Indonesia Summit 2025

Situasi kegiatan Indonesia Summit 2025 oleh Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional RI, Mari Elka Pangestu dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas. (IDN Times/Sunariyah)

IDN menggelar Indonesia Summit 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility". IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.

IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawansa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.

Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN Media menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.

Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.

Editorial Team