Cerita Dokter di Tuban Diusir dan Dibentak Warga saat Tracing COVID-19

Selama bertugas Lilik mengaku cemas dan was-was

Tuban, IDN Times - Selain berisiko tertular virus corona, dokter yang bertugas menjadi garda terdepan dalam perang melawan wabah ini juga tak jarang mendapat cercaan dari masyarakat. Lilik Khoufa ini misalnya. Dokter yang setiap harinya bertugas di Puskesmas Kebonsari, Kabupaten Tuban itu kerap dicaci dan dibentak warga saat melakukan tracing COVID-19.

1. Pernah diusir dari rumah warga yang hendak di-tracing

Cerita Dokter di Tuban Diusir dan Dibentak Warga saat Tracing COVID-19Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Tak hanya itu, Lilik juga mengaku pernah diusir dari rumah warga yang akan ia tracing. Padahal, tujuan dari tracing sendiri untuk mengetahui apakah seseorang itu terjangkit virus corona usai melakukan kontak langsung dengan pasien COVID-19. 
 
"Sering sekali mas, kami dibentak, dimarahi, dan diusir saat sedang melakukan tracing. Mereka tidak terima kami perlakukan seperti itu," kata Lilik kepada IDN Times, Rabu (23/12/2020).
 

2. Gandeng TNI dan Polri agar masyarakat mau di-tracing

Cerita Dokter di Tuban Diusir dan Dibentak Warga saat Tracing COVID-19Puskesmas Kebonsari di Tuban tutup selama 7 hari karena salah satu pegawainya dinyatakan positif COVID-19. IDN Times/Imron
Lilik melanjutkan, agar proses tracing berjalan lancar, dia pun meminta bantuan kepada Bhabinkamtibmas di desa setempat. Tujuannya agar warga mau melayani kedatangannya. Tentunya dengen pendekatan yang sabar, warga akhirnya mau di-tracing.
 
"Masih untung ada pihak TNI dan kepolisian yang membantu kami saat bertugas. Padahal, upaya tracing yang kami lakukan ini bertujuan baik. Salah satunya mencegah penyebaran virus corona di Tuban," terangnya.

Baca Juga: Zona Merah, Pemkab Tuban Terapkan Jam Malam

3. Tetap semangat karena didukung keluarga

Cerita Dokter di Tuban Diusir dan Dibentak Warga saat Tracing COVID-19Lilik Khoufa dokter Puskesmas Kebonsari. IDN Times/Imron
Selama bertugas, Lilik juga mengaku merasa cemas dan was-was tertular virus corona. Apalagi, tempat ia bekerja sempat ditutup selama beberapa hari lantaran ada empat tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19.
 
"Sempat khawatir kan, tapi beruntungnya keluarga saya terus memberikan semangat yang kuat dan rasa optimistis bahwa saya mampu bekerja dengan baik. Meskipun, risiko penularan COVID-19 itu mengintai saya," jelasnya.

4. Masyarakat diminta untuk tetap patuhi protokol kesehatan

Cerita Dokter di Tuban Diusir dan Dibentak Warga saat Tracing COVID-19Peta sebaran COVID-19 di Tuban. IDN Times/Dok. Dinkes Tuban
Saat ini, Kabupaten Tuban masih berada di zona merah. Tingkat penyebaran virus corona juga semakin tinggi. Hingga 23 Desember 2020,tercatat sudah ada 1.438 warga Tuban yang terpapar virus corona.
 
"Mari jaga diri kita masing-masing, jangan sepelekan protokol kesehatan, karena virus ini masih ada. Masyarakat jangan suka bergerombol karena hal itu berpotensi besar menyebabkan penularan virus corona," pungkasnya.

Baca Juga: Positif COVID-19, Kadis Pertanian Tuban Meninggal Dunia

Imron Saputra Photo Verified Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya