Bencana Kelaparan Suku Mausu Ane Berstatus KLB, Ini Tindakan Kemensos

Belum ada keputusan relokasi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi Maluku telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap bencana kelaparan yang menimpa Suku Mausu Ane di pedalaman Pulau Seram, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah.

Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, dalam waktu dekat dirinya akan meninjau krisis pangan tersebut.

"Dalam waktu singkat kami jadwalkan berkunjung ke sana untuk memberi santunan kepada ahli waris korban meninggal sekaligus melihat langsung kondisi mereka," kata Idrus di Jakarta, Jumat (3/8).

1. Bantuan tahap awal diterjunkan

Bencana Kelaparan Suku Mausu Ane Berstatus KLB, Ini Tindakan Kemensosterasmaluku.com

Baca Juga: Kelaparan di Maluku, Ini Yang Pemerintah Lakukan

Menurut Idrus, tim Kementerian Sosial telah diterjunkan untuk memberikan bantuan awal saat tanggap darurat. Bantuan terdiri dari 1 ton beras, 190 lembar matras, 270 lembar selimut, 35 paket mainan untuk anak-anak, 60 paket untuk lansia, 45 paket perlengkapan bayi, 90 paket lauk pauk, peralatan dan perlengkapan memasak (panci, wajan, piring, gelas), dan 45 unit tenda gulung.

"Kami telah mengirim tim. Sudah dijadwalkan juga akan berkunjung ke sana melakukan pola-pola penanganan yang ada. Ada anggaran khusus untuk itu," tuturnya.

2. Belum ada keputusan relokasi

Bencana Kelaparan Suku Mausu Ane Berstatus KLB, Ini Tindakan KemensosANTARA FOTO/Risky Andrianto

Menurut Idrus, hingga saat ini belum ada keputusan relokasi sebagaimana yang dilakukan pada Suku Asmat dan Suku Baduy. Pihaknya masih fokus pada penanganan tanggap darurat.

"(Soal relokasi) kami akan lakukan kajian dulu," ungkap Idrus. 

3. Pemprov Maluku akan membangun rumah singgah

Bencana Kelaparan Suku Mausu Ane Berstatus KLB, Ini Tindakan Kemensosterasmaluku.com

Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Maluku memrogramkan pembangunan rumah singgah bagi komunitas adat terpencil (KAT) Suku Mausu Ane.

"Pembangunan rumah singgah bagi suku Mausu Ane yang terdampak kekurangan pangan merupakan salah satu prioritas untuk ditangani segera. Program ini sudah diusulkan kepada Kemensos untuk direalisasikan," kata Sekretaris Dinsos Maluku Frangky Taniwel seperti dikutip Antara.

Menurut Frangky, rencana tersebut sudah dibicarakan dan disusun bersama Tim Kemensos yang turun untuk meninjau kondisi warga Suku Mausu Ane, Negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi saat diberitakan terdampak kekurangan bahan pangan pada 27 Juli 2018.

Tim sebanyak tujuh orang terdiri dari beberapa unit kerja yakni Komunitas Adat Terpencil (KAT), Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Pusat Penyuluhan Sosial tersebut juga telah melihat kondisi terkini warga suku terasing tersebut, serta bersama-sama menyusul rencana penanganan baik darurat, jangka pendek dan jangka panjang.

"Jadi pembangunan rumah singgah ini sebagai tempat alternatif yang mudah diakses oleh semua kepentingan, mengingat lokasi pemukiman mereka sangat jauh di dalam pedalaman hutan Pulau Seram dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama dua hari satu malam," kata Frangky.

Desa Morokay merupakan yang terdekat dengan lokasi pemukiman Suku Mausu Ane. Di sana telah didirikan Posko Terpadu sebagai pusat koordinasi lintas sektor sekaligus titik menurunkan berbagai bantuan untuk disalurkan kepada warga suku terasing tersebut. Pada lokasi tersebut juga telah dibangun 10 tenda oleh tim terpadu sebagai tempat penampungan sementara 48 Kepala Keluarga (KK) atau 184 jiwa warga suku terasing tersebut.

Baca Juga: Unik, Pisang Khas Maluku Ini Dipercaya Paling Sehat di Indonesia Lho!

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya