Evaluasi Kinerja Kemensos, Penempatan Gudang Buffer Stock Jadi Sorotan

Gudang buffer stock bisa dipindah ke Kalimantan karena aman

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Agus Gumiwang menyoroti masalah penempatan gudang-gudang buffer stock di daerah rawan bencana. Menurut dia, harus dilakukan kajian evaluasi secepatnya. 

"Tidak boleh ada gudang-gudang buffer stock, apalagi gudang utama di daerah yang memang secara penelitian dianggap rawan bencana. Ini harus direlokasi," ungkap Agus saat konferensi pers Capaian 4 Tahun Kinerja Pemerintah Jokowi-JK di Kantor Kemensos, Rabu (24/10).

1. Kalimantan bisa menjadi tempat relokasi gudang buffer stock

Evaluasi Kinerja Kemensos, Penempatan Gudang Buffer Stock Jadi SorotanIDN Times/Indiana Malia

Menurut Agus, semua harus terbuka dengan penelitian dan teknologi terkait kebencanaan. Berdasarkan penelitian, Kalimantan dinilai sebagai salah satu lokasi yang aman dari bencana.

"Seluruh Pulau Kalimantan aman bencana. Di sana bisa menjadi tempat relokasi gudang buffer stock karena akses transportasi laut, darat, dan udara cukup siap untuk menghadapi bencana yang terjadi di Indonesia," kata dia.

Baca Juga: 101 Anak Korban Bencana Sulteng Terpisah dari Keluarga

2. Hampir seluruh wilayah di Indonesia rawan bencana

Evaluasi Kinerja Kemensos, Penempatan Gudang Buffer Stock Jadi SorotanIDN Times/Indiana Malia

Tidak bisa dipungkiri, lanjut dia, Indonesia berada dalam garis cincin api. Oleh sebab itu, hampir semua wilayah rentan terhadap bencana.

"Memang ada kota lain yang dinilai aman, tapi tidak banyak. Jadi sebaiknya kita tempatkan gudang buffer stock di ke tempat relatif aman seperti Kalimantan," ungkapnya.

3. Data penerima bansos perlu disempurnakan

Evaluasi Kinerja Kemensos, Penempatan Gudang Buffer Stock Jadi SorotanIDN Times/Indiana Malia

Agus menilai, penempatan buffer stock yang aman dari bencana berpengaruh terhadap kelancaran distribusi bansos. Selain itu, data-data penerima bansos juga perlu disempurnakan. Terlebih setelah terjadinya bencana, tidak sedikit terjadi perubahan data para penerima bansos.

"Agar target program bansos bisa tercapai, diperlukan penyempurnaan-penyempurnaan berkaitan data," kata Agus.

Baca Juga: Kemensos: 2.840 Anak Berurusan dengan Hukum 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya