Longsor, Polisi Terapkan Sistem Buka-Tutup Jalur di Tasikmalaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polisi memberlakukan sistem buka-tutup di kawasan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (11/11). Sebab, terjadi longsoran tanah di sekitar jalur nasional tersebut.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota AKP Andriyanto mengatakan, longsoran itu membuat jalur nasional hanya dapat dilintasi satu lajur.
"Akibat dari longsor jalur digunakan hanya satu jalur dengan cara buka-tutup," kata Andriyanto seperti dikutip Antara.
1. Jalur alternatif digunakan untuk meminimalisasi kepadatan kendaraan
Andriyanto melanjutkan, jajarannya telah diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas di kawasan. Kendaraan dialihkan ke jalur alternatif Singaparna.
"Pengalihan arus ke jalur alternatif itu untuk meminimalkan kepadatan arus kendaraan di jalan nasional kawasan Gentong," lanjutnya.
Baca Juga: Musim Hujan, Pemprov Petakan Kawasan Banjir dan Longsor di Jawa Timur
2. Para pengendara disarankan menggunakan jalur alternatif Singaparna
Editor’s picks
Pengendara dari arah Tasikmalaya menuju Bandung maupun sebaliknya disarankan untuk menggunakan jalur alternatif Singaparna melewati kawasan kota Garut.
"Bagi anda yang akan bepergian menuju Bandung atau Jakarta maupun sebaliknya ke arah Tasikmalaya sebaiknya menggunakan jalur alternatif via Singaparna," katanya.
3. Arus lalu lintas di jalur utama Garut terpantau lancar
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputra mengatakan, jajarannya telah diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan di jalur utama Garut.
Selama ini arus lalu lintas di Garut terkendali lancar, tidak terjadi kepadatan meskipun terjadi bencana tanah longsor di Gentong, Tasikmalaya.
"Pengaturan lalu lintas diprioritaskan di jalur Limbangan-Malangbong," kata Rizky.
Baca Juga: Tujuh Warga Nias Tertimbun Longsor, Lokasi Sulit Dijangkau