Pemerintah Salurkan Rp1,3 Miliar untuk Korban Banjir Jeneponto 

Ahli waris korban Banjir Jeneponto disantuni Rp15 juta.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menyerahkan santunan kepada ahli waris 14 korban meninggal di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, bantuan logistik tanggap darurat dan bantuan peralatan kebersihan total sebesar Rp1,3 miliar.

"Memperhatikan dan merespons cepat arahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait warga terdampak bencana di Sulsel, maka dengan ini kami sampaikan santunan ahli waris, bantuan logistik, dan peralatan kebersihan untuk warga Jeneponto," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat, Selasa (29/1).

1. Pemulihan lingkungan masih berlangsung

Pemerintah Salurkan Rp1,3 Miliar untuk Korban Banjir Jeneponto Dok. IDN Times

Harry mengatakan, pembersihan lingkungan masih terus dilakukan lantaran banyak rumah terdampak baik yang rusak ringan, sedang maupun berat. Bahkan, banyak sampah menggunung dari hulu hingga ke hilir.

"Karena itulah kami membantu memberikan peralatan kebersihan agar kita bisa lakukan bakti sosial sehingga pemulihan lingkungan dan tempat tinggal warga segera terwujud," kata Harry.

2. Keluarga korban meninggal diberikan santunan total Rp210 juta

Pemerintah Salurkan Rp1,3 Miliar untuk Korban Banjir Jeneponto Dok.IDN Times

Santunan ahli waris diberikan kepada 14 korban meninggal di Kabupaten Jeneponto masing-masing sebesar Rp15 juta. Total santunan untuk ahli waris korban meninggal di Jeneponto adalah Rp210 juta.

Bantuan logistik tanggap darurat senilai total Rp390,4 juta terdiri dari 200 paket makanan siap saji, 30 paket makanan anak, 500 paket lauk pauk, 240 paket kids ware, 150 paket family kit, 120 selimut, 30 lembar tenda gulung, 300 lembar matras, 20 lembar kasur, satu perahu karet dan satu tenda serba guna.

Bantuan peralatan kebersihan terdiri dari 600 cangkul, 200 rol selang air, 200 gerobak dorong, 600 ember plastik, 600 sapu lidi bertangkai, 100 pasang sepatu boot, 400 set sarung tangan karet, 100 sekop gagang besi, 500 garpu gagang besi, 300 penampungan air, 10 unit mesin pompa air, 10 unit gergaji mesin, dan 500 sikat bertangkai.

Baca Juga: Wagub Sulsel Ingin Warganya Dilatih Mitigasi Bencana

3. Para pekerja sosial telah diterjunkan

Pemerintah Salurkan Rp1,3 Miliar untuk Korban Banjir Jeneponto Dok.IDN Times

Harry mengatakan, seluruh pilar yang dimiliki Kementerian Sosial akan diturunkan. Hal itu terdiri dari 60 Tagana dibantu SDM Program Keluarga Harapan, Pekerja Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Pelopor Perdamaian.

"Mereka akan bersinergi dan bekerja bersama tim dari TNI, Polri dan Pemkab Jeneponto. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada perubahan. Kita bergotong-royong agar masyarakat bisa terbantu secepatnya dan mengurangi beban mereka," terangnya.

4. Proses pemulihan lingkungan ditargetkan selesai dalam dua pekan

Pemerintah Salurkan Rp1,3 Miliar untuk Korban Banjir Jeneponto Pemkot Makassar

Harry memperkirakan proses pembersihan lingkungan diharapkan selesai dalam waktu dua pekan kedepan. Banjir di Jeneponto menyebabkan 14 jiwa meninggal, satu orang hilang, dan 50 jiwa mengungsi dan 1.160 orang terdampak bencana.

Harry mengatakan, santunan korban meninggal yang diberikan Kementerian Sosial kepada para ahli waris dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

"Bisa juga untuk memperbaiki kembali rumah mereka yang rusak akibat banjir. Silakan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keluarga korban meninggal," kata Harry.

5. Seorang warga terdampak banjir kehilangan keluarganya

Pemerintah Salurkan Rp1,3 Miliar untuk Korban Banjir Jeneponto ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang

Sementara itu seorang warga terdampak banjir Hamzar (40) yang menerima santunan ahli waris mengatakan ia kehilangan ibu dan adiknya saat banjir terjadi.

"Saya sedang tidak di rumah, saya cek di media sosial ada banjir di desa saya lalu saya telpon ibu. Beliau bilang tidak kena banjir. Kurang dari 30 menit kemudian saya dengar desa saya diterjang banjir. Saya mencoba pulang tapi lokasinya tidak bisa saya tembus. Saya lihat dari jauh, desa saya sudah seperti lautan," kata Hamzar.

Hamzar mengatakan, warga melihat sang ibu berupaya menyelamatkan diri bersama sang adik. Namun karena panik, keduanya malah terseret derasnya arus air.

Baca Juga: JK Sebut Kerusakan Lingkungan Jadi Penyebab Bencana Sulsel

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya