Sutopo BNPB: Banjir Bandang Sentani Disebabkan Longsor di Hulu

50 orang meninggal akibat banjir bandang Sentani

Jakarta, IDN Times - Banjir bandang yang melanda sembilan kelurahan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menimbulkan banyak korban dan kerusakan. Banjir melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.

"Saat ini banjir telah surut meninggalkan lumpur, kayu-kayu gelondongan dan material yang terbawa banjir bandang. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (17/3).

1. Banjir disebabkan longsor di bagian hulu

Sutopo BNPB: Banjir Bandang Sentani Disebabkan Longsor di HuluDok. BNPB

Melihat dampak banjir bandang yang terjadi di Sentani, lanjut Sutopo, kemungkinan disebabkan longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir. Menurut dia, karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali longsor di bagian hulu, kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami.

"Karena volume air terus bertambah, kemudian badan air atau bendung alami ini jebol dan menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar," jelas Sutopo.

Hal itu ditambah dengan curah hujan berintensitas tinggi dalam waktu cukup lama. Pada tahun 2007, kejadian banjir bandang juga pernah terjadi di Distrik Sentani.

2. Puluhan orang masih mengungsi

Sutopo BNPB: Banjir Bandang Sentani Disebabkan Longsor di HuluDok. BNPB

Menurut Sutopo, beberapa warga sejak semalam mengungsi. Sekitar 50 orang di Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah, 70 orang di Kediaman Bupati Jayapura, dan beberapa warga mengungsi di Kantor Basarnas Jayapura.

"Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan melakukan penanganan darurat. Posko akan didirikan. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak," katanya.

Baca Juga: 12 Kecamatan di NTT Diterjang Banjir dan Longsor, Jalur Terputus

3. Sebanyak 50 orang meninggal akibat banjir bandang

Sutopo BNPB: Banjir Bandang Sentani Disebabkan Longsor di Hulu

Hingga 17 Maret 2019 pukul 10.15 WIB, jumlah korban 50 orang meninggal dunia. Dari 50 orang meninggal dunia, 38 jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, 7 jenazah di RS Marthin Indey, dan 5 jenazah di RS Yowari.

"Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan 1 jenazah masih dalam proses identifikasi," ungkapnya.

4. 59 orang luka-luka dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkara dan RS Yowari

Sutopo BNPB: Banjir Bandang Sentani Disebabkan Longsor di HuluDok.BNPB

Sementara, 59 orang luka-luka yang dirujuk ke PKM Sentani, RS Bhayangkara dan RS Yowari. Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban.

"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban diintensifkan untuk mencari korban. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir banjir bandang," kata Sutopo.

5. Ratusan rumah rusak dan terendam banjir

Sutopo BNPB: Banjir Bandang Sentani Disebabkan Longsor di HuluDok. BNPB

Sutopo menjelaskan, kerusakan meliputi sembilan rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru, 1 mobil rusak atau hanyut, jembatan Doyo dan Kali Ular. Selain itu, sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani, kerusakan 1 pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani.

"Dampak kerusakan masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan dan belum semua daerah terdampak dijangkau oleh Tim SAR gabungan," kata dia.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang Sentani Papua Bertambah, 50 Orang Meninggal 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya