Tanah Bergerak di Banyumas, Belasan Rumah Ikut Terdampak

Longsoran tanah menutup akses jalan

Jakarta, IDN Times - Belasan rumah di Kabupaten Banyumas terdampak pergerakan tanah dan tanah longsor akibat hujan lebat yang turun sepanjang hari Selasa (4/12). Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Bencana tanah bergerak terjadi di Grumbul Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, sehingga berdampak terhadap 16 rumah warga yang dihuni 69 jiwa," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Kusworo seperti dikutip Antara, Rabu (5/12).

1. Longsoran tanah menutup akses jalan

Tanah Bergerak di Banyumas, Belasan Rumah Ikut TerdampakDok. IDN Times/Istimewa

Kusworo menjelaskan, ada tiga keluarga yang terdiri atas 15 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang aman lantaran rumah mereka terdampak pergerakan tanah. Sementara di Grumbul Buaran dan Grumbul Dukuh Palem, Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, empat rumah yang dihuni 11 orang terkena longsoran tanah.

Longsoran tanah, menurut Kusworo, juga menutup akses jalan yang menghubungkan Grumbul Buaran, Desa Baseh, dengan Grumbul Windusari, Desa Kalisalak, serta jalan penghubung Grumbul Buaran, Desa Baseh, dengan Grumbul Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas.

Baca Juga: Gak Cuma Mendoan, 6 Kuliner Banyumas Ini Siap Bikin Ngiler

2. Bencana longsor tidak menimbulkan korban jiwa

Tanah Bergerak di Banyumas, Belasan Rumah Ikut TerdampakDok. IDN Times/Istimewa

Menurut Kusworo, bencana tanah bergerak dan longsor di daerah-daerah itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sementara, nilai kerugian atas bencana tersebut masih dalam penghitungan.

"Nilai kerugiannya masih dalam penghitungan. Hari ini, kami bersama sukarelawan dari berbagai organisasi akan bekerja bakti menangani rumah warga yang terdampak bencana, maupun menyingkirkan material longsoran yang menutup jalan," kata Kusworo.

3. Bencana longsor juga terjadi di Kabupaten Cilacap

Tanah Bergerak di Banyumas, Belasan Rumah Ikut TerdampakDok. IDN Times/Istimewa

Selain di Banyumas, bencana tanah longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa bagian Kabupaten Cilacap akibat hujan lebat pada Selasa (4/12) siang hingga malam hari.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan bencana tanah longsor di Dusun Sindangheula, Desa Malabar, Kecamatan Wanareja, menyebabkan rumah milik Rastono tertimpa material longsoran.

Seorang anak Rastono yang berusia enam bulan, Hilya Nur Asyifa Nuha, sempat tertimpa reruntuhan bangunan dan material longsoran saat tertidur di lantai setelah bermain boneka.

Ibunda Hilya, Siti Nurhasanah, yang mengetahui kejadian tersebut, segera minta tolong kepada warga sekitar hingga akhirnya anaknya bisa ditolong dan dibawa ke Puskesmas Wanareja 1 untuk menjalani perawatan.

"Tebing di Dusun Panimbang, Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, juga dilaporkan longsor pada hari Selasa (4/12), sekitar pukul 18.00 WIB. Kami akan segera melakukan penanganan termasuk memberikan bantuan bagi warga yang terkena bencana," kata Tri Komara.

4. Curah hujan di Cilacap dan Banyumas masuk kategori tinggi

Tanah Bergerak di Banyumas, Belasan Rumah Ikut Terdampakunsplash/Erik Witsoe

Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan data yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, curah hujan di wilayah Cilacap dan Banyumas secara umum berkisar 301-400 milimeter, masuk kategori tinggi.

"Tetapi sebagian wilayah barat Cilacap masuk kategori menengah atau berkisar 201-300 milimeter, sedangkan sebagian kecil wilayah selatan Cilacap diprakirakan berkisar 401-500 milimeter atau masuk kategori tinggi," katanya.

5. Warga diimbau meningkatkan kewaspadaan

Tanah Bergerak di Banyumas, Belasan Rumah Ikut Terdampaknovinite.com

Sementara, di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah seperti Purbalingga bagian utara dan sebagian Banjarnegara, kata dia, curah hujan pada bulan Desember diprakirakan lebih dari 500 milimeter atau sangat tinggi.

Teguh mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan banjir dan tanah longsor meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana saat hujan lebat.

Baca Juga: Gempa 6,5 SR Guncang Laut Banda, Tidak Berpotensi Memicu Tsunami

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya