[Foto] Lucunya, Bayi Kembar 4 Lahir di Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Tentu pasangan suami istri, Putu Agra Ricna Sukarmawan (32) dan Luh Gede Irin Pradnyawati (29) tengah berbahagia tahun ini. Mereka yang telah menikah tiga tahun terakhir, baru saja dikaruniai bayi kembar empat sekaligus, Rabu (1/8) lalu, di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda, Jalan Gatot Subroto VI, Denpasar. Satu berjenis kelamin laki-laki dan tiga perempuan, yang masing-masing memiliki berat 1660 gram, 1530 gram, 1470 gram dan 1200 gram saat dilahirkan.
Keempat bayi tersebut bahkan sudah memiliki nama. Di antaranya Putu Agartha Delano Rinandra (Agartha), Made Anaila Zeina Rinandra (Naila), Komang Anaira Isyani Rinandra (Naira) dan Ketut Anaisya Kamila Rinandra (Naisya).
Usai dirawat intensif pasca operasi selama satu bulan di ICU, Irin, sang ibu, akhirnya baru diperbolehkan memegang bayinya sendiri. Padahal, di awal pernikahannya, Irin dinyatakan tidak bisa mendapatkan buah hati secara alami. Seperti apa kisahnya?
1. Ini dia Irin, ibu yang sedang berbahagia. Selama tiga tahun menikah tak kunjung mendapatkan momongan karena memiliki masalah reproduksi
Irin dan suaminya sudah berharap memiliki buah hati di awal pernikahannya. Meski terus mencobanya secara alami, namun Irin tak kunjung hamil. Sejak saat itu pasutri asal Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng tersebut rajin berkonsultasi ke sejumlah dokter dan mencoba segala jenis vitamin.
Hingga akhirnya mereka disarankan untuk melakukan pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG). Yakni memeriksa kondisi rahim dan sekitarnya menggunakan sinar-X atau rontgen. Hasilnya, ternyata kedua saluran indung telurnya (tuba fallopi) buntu.
2. Mereka memutuskan supaya Irin menjalani operasi, namun hasilnya tetap nihil
Sang suami, Putu Agra, sapaan akrabnya, dan Irin memutuskan operasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tapi, lagi-lagi sepertinya perjuangan mereka untuk mendapatkan buah hati belum mulus. Operasi tersebut tidak membuahkan hasil. Irin tetap belum bisa mendapatkan momongan secara alami.
Putu Agra berusaha menegarkan hati Irin. Ia tak ingin istrinya sedih. Karena dikhawatirkan memengaruhi kesehatannya. Ia sangat memperhatikan kondisi psikis istrinya yang belum memiliki momongan.
3. Tak putus asa, mereka mencoba program bayi tabung. Mereka kaget begitu tahu ada empat denyut jantung di dalam rahimnya
Editor’s picks
Kesabaran mereka akhirnya membuahkan hasil setelah memutuskan ikut program bayi tabung di RSIA Puri Bunda. Irin hamil pada bulan Januari 2018.
Di awal pemeriksaan kandungan, mereka sangat terkejut. Sebab hasilnya memperlihatkan ada tiga kantong kehamilan. Mereka makin kaget lagi ketika melakukan pemeriksaan untuk kedua kalinya. Jumlahnya makin bertambah menjadi empat.
Antara bahagia dan takut bercampur aduk jadi satu. Mereka sangat bahagia begitu tahu bakal memiliki empat anak sekaligus. Tapi juga takut, karena mereka khawatir jika hamil kembar berisiko lebih tinggi daripada hamil tunggal. Apalagi dengan keadaan hamil kembar empat, risikonya sangat tinggi, seperti lahir prematur, keguguran, dan lainnya. "Saya menjalaninya secara ikhlas,” ujar Irin.
4. Perjuangannya belum usai. Irin mengalami pendarahan saat kehamilannya berusia 28-29 minggu
Selama enam bulan masa kehamilan, Irin tidak mengalami mual dan muntah seperti pada umumnya. Tapi begitu memasuki usia kehamilan tujuh bulan, perutnya makin membesar, kesulitan berjalan hingga mengalami pendarahan pada tanggal 12 Juli 2018.
Menurut keterangan dokter RSIA Puri Bunda, Irin mengalami kontraksi rahim disertai keluar lendir bercampur darah. Itu merupakan gejala persalinan prematur di saat usia kehamilannya 28-29 minggu. Dokter lalu menyarankan untuk beristirahat selama tiga minggu. Ia dirawat intensif dan diberikan obat untuk mempercepat pematangan paru.
Tiga minggu berlalu, muncul lagi persoalan baru. Ketubannya pecah saat memasuki kehamilan 32 minggu. Atas pertimbangan medis, tepatnya 1 Agustus 2018, diputuskan untuk elakukan bedah sesar atau seksio sesarea. Kini keempat bayi tersebut berbobot 2100 gram, 2020 gram, 2000 gram dan 1600 gram.
5. Apa risiko hamil kembar empat menurut dokter?
Kata dokter RSIA Puri Bunda yang menangani Irin, dr Ida Bagus Semadi Putra SpOG, kehamilan kembar empat (Quadruplets) ini tergolong langka. Diperkirakan berbanding 1:512.000 kehamilan. Risikonya juga jauh lebih berat dibandingkan hamil tunggal.
Di antaranya berisiko keguguran, mual serta ngidam berlebihan, hingga lahir secara prematur. Sang ibu juga akan mengalami diabetes, anemia dan hipertensi. Apalagi seperti yang dialami oleh Irin, di mana ia menjalani operasi sesar. Bayinya lebih rentan mengalami gangguan pernapasan, anemia, pendarahan dan hipotermi.
"Berkat fasilitas yang lengkap, persiapan matang, dan kerjasama tim yang baik, operasi ini berjalan lancar dan sukses," tegas dr Semadi.
Selamat ya, bunda.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.