Indonesia KLB Polio, IDAI: Ini Alarm untuk Semua Provinsi

Jakarta, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, mengingatkan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio dari pemerintah di Kabupaten Pidi, Aceh, harus jadi alarm untuk provinsi lain.
"Ini harus jadi wake up call, jadi alarm, provinsi lain harus siap, lho. Ini bisa ke mana-mana. Dan saya kira kalau sudah ada satu kasus muncul, seluruh provinsi harus waspada," ujar Piprim di sela kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan IDAI di Hotel Shangrilla, Minggu (20/11/2022).
1. Cakupan vaksinasi di daerah rendah
Pipri menjelaskan cakupan vaksinasi polio pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dua tahun terakhir, mengalami penurunan signifikan dan tidak sesuai target.
"Imunisasi rutin hanya capai 84 persen dari target 93 persen, bahkan cakupan ada yang hanya 34 persen," katanya.
2. Banyak masyarakat yang menyepelekan imunisasi polio
Piprim mengatakan rendahnya vaksinasi polio di daerah karena banyak masyarakat yang menyepelekan imunisasi. Dia mencontohkan, sebelum pemerintah tetapkan KLB Polio di Aceh, IDAI sudah membahas masalah ini dengan lima cabang IDAI, termasuk Aceh.
"Siklusnya, kalau imunisasi tinggi, penyakit berbahaya gak ada, masyarakat itu gak percaya vaksin bisa cegah penyakit itu. Saat itu [yang muncul] kegalauan terhadap vaksin, bukan penyakitnya," ujar dia.
"Contoh ada ibu-ibu bilang 'Difteri yang berak berdarah itu ya?' Dia keliru dengan disentri. Pantas gak takut. Kalau disentri antibiotik sembuh. Difteri harus dibolongin lehernya, bisa meninggal karena jantungnya berhenti," sambung Piprim.
3. Orangtua jangan egois tak mau vaksinasi anak
Piprim juga meminta agar orangtua tidak egois dengan tidak melakukan imunisasi rutin pada anaknya, sebab hal tersebut bisa memengaruhi masa depan anaknya.
"Jadi orang tua gak boleh egois. Karena perilaku ortu yang menghalang-halangi anaknya vaksin, itu yang jadi korban anaknya. Dia merusak masa depan anaknya. Ortu harus bijaksana, cerdas. Padahal efek sampingnya mungkin hanya demam sedikit, bengkak-bengkak merah sedikit. Tetapi kalau sudah kenau polio, lumpuh seumur hidup. Anak itu susah mau jadi pemain bola, atlet sprint kan kasihan," ujarnya.
4. Satu kasus polio ditemukan di Aceh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidi, Provinsi Aceh, sehingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Indonesia menjadi negara ke-16 yang masih melaporkan kasus poliovirus tipe 2 per 15 November 2022.
"Kita tahun ini 1 (kasus) melaporkan dari Aceh, jadi negara ke-16, dan setiap penemuan 1 kasus Polio itu merupakan suatu kejadian luar biasa, jadi masuk di KLB," kata Direktur Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual, Sabtu (19/11/2022).
5. Sebanyak 415 kabupaten/kota masuk kriteria risiko tinggi polio
Maxi menerangkan 415 kabupaten/kota di 30 provinsi di Indonesia masuk kriteria risiko tinggi polio karena rendahnya imunisasi, termasuk Aceh. Untuk itu, pemerintah menggencarkan upaya imunisasi.
“Kalau lihat cakupan oral polio virus OPV dan IPV memang seluruh Indonesia rendah, terutama saat pandemik COVID-19,” ujar Maxi.