[INFOGRAFIS] Waspada, Marak Penjambretan di Jakarta!

Jakarta, IDN Times - Aksi penjambretan marak terjadi di Jakarta dalam kurun waktu sebulan terakhir. Bukan hanya barang berharga yang jadi incaran, para pelaku penjambretan juga mengakibatkan korban luka, bahkan kehilangan nyawa.
Polda Metro Jaya menggelar operasi cipta kondisi (cipkon) selama satu bulan penuh terhitung sejak 3 Juli hingga 3 Agustus 2018. Sasaran operasi ini sendiri adalah untuk menangkap para pelaku kejahatan jalanan seperti begal, jambret dan pencurian kendaraan bermotor.
Operasi cipkon sendiri merupakan instruksi langsung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz untuk bisa menekan angka tindak kejahatan yang marak terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Berikut beberapa kasus penjambretan yang menyedot perhatian masyarakat. Warga Jakarta dan sekitarnya wajib waspada!
1. Penjambretan penumpang ojek online di Cempaka Putih
Kasus penjambretan terjadi pada Minggu (1/7) lalu, hingga mengakibatkan Warsilah (37) meninggal dunia saat mempertahankan barang miliknya ketika menjadi korban penjambretan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Penjambretan ini terekam CCTV dan videonya menjadi viral di media sosial. Kejadian bermula ketika Warsilah tengah menjadi penumpang ojek online. SH (27) telah memantau korbannya itu sejak melintas di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat.
Arie mengatakan, SH menjadikan Warsilah sebagai target karena melihat tas wanita itu yang diletakkan di tengah tempat duduk, antara korban dan pengemudi ojek online. SH yang mengendarai sepeda motor kemudian memepet Warsilah dan langsung menarik tasnya.
Secara spontan, Warsilah menahan tas miliknya. Beberapa saat sempat terjadi tarik-tarikan antara SH dan Warsilah. Namun, karena tenaga SH yang lebih kuat, Warsilah ikut tertarik sehingga akhirnya terjatuh dan meninggal dunia, tepatnya di Jl Ahmad Yani, persis di depan PT Gudang Garam.
Pada Minggu (8/7), SH menyerahkan diri ke Mapolsek Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dia mengaku dihantui perasaan bersalah selama pelariannya.