Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Bank BRI

Jakarta, IDN Times – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyusun dan mengimplementasikan berbagai strategi berkelanjutan untuk tetap tumbuh di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Salah satu strategi yang disusun BRI tersebut terkait pengelolaan likuiditas perusahaan.

Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengungkapkan, perseroan terus berupaya menjaga likuiditas dalam kondisi ideal. Hal tersebut tecermin dari rasio Liquidity Coverage Ratio BRI (LCR) posisi Maret 2020 yang berada di angka ±230%.

“Angka tersebut masih di atas ketentuan OJK yang menetapkan bahwa LCR Bank minimal dijaga sebesar 100,” imbuh Haru.

1. BRI akan mendapatkan tambahan likuiditas

IDN Times/Bank BRI

Haru menambahkan, BRI akan mendapatkan tambahan likuiditas hingga Rp17 triliun setelah Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 200 bps untuk Bank Umum Konvensional per tanggal 1 Mei 2020.

 “Penambahan ini tentunya akan memperkuat kecukupan likuiditas BRI di tengah kondisi yang menantang,” tutur Haru

2. Pencarian likuiditas lainnya akan dilakukan BRI

Editorial Team

EditorBANK BRI

Tonton lebih seru di