Ini Daftar 272 RT di Jakarta yang Masuk Zona Merah COVID-19

15 Jul 2021, 19:10 WIB

Petugas gabungan memberhentikan pengendara motor yang berboncengan saat uji coba penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/4/2020). Pemerintah Kota Makassar terus melakukan sosialisasi hingga hari terakhir uji coba penerapan PSBB dengan harapan penerapan PSBB yang diterapkan pada 24 April - 7 Mei 2020 di daerah itu berjalan efektif dalam rangka percepatan penanganan COVID-19. (ANTARA FOTO/Arnas Padda

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di DKI Jakarta hingga saat ini kian meningkat. Pada Kamis (15/7/2021), ada penambahan 12.691 kasus harian baru di Ibu kota, sehingga total kasus positif di DKI Jakarta mencapai 714.601 kasus.

Saat ini di Jakarta juga ada 109.276 kasus aktif, terdapat penambahan 9.525 kasus aktif dalam waktu 24 jam. Mereka yang masuk kategori kasus aktif sedang menjalani perawatan atau isolasi.

Selain itu, dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 595.582 dan total 9.743 orang meninggal dunia.

Melansir dari situs resmi COVID-19 Jakarta, corona.jakarta.go.id, sejumlah RT di Jakarta masih masuk kategori zona merah. Berikut rincian datanya:

1. Daftar 15 kelurahan dengan kasus tertinggi di DKI Jakarta

Default Image IDN

Berikut adalah daftar 15 kelurahan dengan kasus COVID-19 tertinggi di DKI Jakarta:

Jagakarsa: 1.069 kasus.
Srengseng Sawah: 986 kasus.
Lubang Buaya: 875 kasus.
Pejagalan: 869 kasus.
Pademangan Timur: 860 kasus.
Ciracas: 829 kasus.
Ciganjur: 743 kasus.
Palmerah: 742 kasus.
Cilandak Barat: 729 kasus.
Tegal Alur: 726 kasus.
Cipinang Muara: 724 kasus.
Cengkareng Barat: 720 kasus.
Kalideres: 718 kasus.
Sunter Jaya: 694 kasus.
Cibubur: 686 kasus.

2. Ada 26 RT zona merah di Jakarta Pusat dan 58 di Jakarta Timur

Ilustrasi karantina wilayah terbatas atau lockdown skala mikro. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Peta pengendalian wilayah skala RT di Jakarta menyajikan data RT rawam COVID-19. Dari 1.904 RT di Jakarta Pusat berikut adalah 27 wilayah RT yang masuk zona merah:

Kelurahan Cempaka Putih Barat: lima RT.
Kelurahan Cempaka Putih Timur: lima RT.
Kelurahan Cideng: dua RT.
Kelurahan Gambir: satu RT.
Kelurahan Gunung Sahari Utara: satu RT.
Kelurahan Kartini: satu RT.
Kelurahan Kebon Sirih: satu RT.
Kelurahan Kenari: satu RT.
Kelurahan Pegangsaan: dua RT.
Kelurahan Petojo Utara: empat RT.
Kelurahan Rawasari: tiga RT.

Kemudian dari 3.816 RT di Jakarta Timur ada 58 wilayah RT yang masuk zona merah:

Kelurahan Bale Kambang: tiga RT.
Kelurahan Cawang: dua RT.
Kelurahan Ceger: lima RT.
Kelurahan Cilangkap: tiga RT.
Kelurahan Cipayung: enam RT.
Kelurahan Cipinang Besar Selatan: dua RT.
Kelurahan Cipinang Muara: satu RT.
Kelurahan Dukuh: satu RT.
Kelurahan Jatinegara Kaum: dua RT.
Kelurahan Kampung Tengah: empat RT.
Kelurahan Kebon Manggis: tiga RT.
Kelurahan Kelapa Dua Wetan: satu RT.
Kelurahan Kramat Jati: satu RT.
Kelurahan Makasar: satu RT.
Kelurahan Munjul: delapan RT.
Kelurahan Pisangan Timur: satu RT.
Kelurahan Pondok Ranggon: enam RT.
Kelurahan Rawa Terate: satu RT.
Kelurahan Setu: empat RT.
Kelurahan Ujung Menteng: satu RT.
Kelurahan Utan Kayu Utara: satu RT.

3. 81 RT di Jakarta Barat zona merah dan Jakarta Selatan 39 RT

Warga melintas di depan toko Sarinah yang tutup, di Jakarta, Selasa (7/4/2020). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah resmi menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta dalam rangka percepatan penanganan COVID-19, penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/239/2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Kemudian dari 3.851 RT di Jakarta Barat berikut adalah 81 wilayah RT yang masuk zona merah:

Kelurahan Angke: satu RT.
Kelurahan Cengkareng Timur: empat RT.
Kelurahan Duri Kosambi: tiga RT.
Kelurahan Jembatan Besi: satu RT.
Kelurahan Jembatan Lima: satu RT.
Kelurahan Joglo: satu RT.
Kelurahan Kalideres: satu RT
Kelurahan Kapuk: satu RT.
Kelurahan Kebon Jeruk: lima RT.
Kelurahan Kedoya Selatan: dua RT.
Kelurahan Kelapa Dua: dua RT.
Kelurahan Kemanggisan: satu RT.
Kelurahan Kembangan Utara: enam RT.
Kelurahan Kota Bambu Selatan: empat RT.
Kelurahan Kota Bambu Utara: satu RT.
Kelurahan Meruya Selatan: 15 RT.
Kelurahan Meruya Utara: sembilan RT.
Kelurahan Palmerah: 10 RT.
Kelurahan Pekojan: dua RT.
Kelurahan Semanan: satu RT.
Kelurahan Srengseng: dua RT.
Kelurahan Sukabumi Utara: satu RT.
Kelurahan Tegal Alur: tujuh RT.

Sedangkan dari Jakarta Selatan ada 2.825 RT dan 39 di antaranya masuk zona merah:

Kelurahan Bintaro: satu RT.
Kelurahan Bukit Duri: satu RT.
Kelurahan Ciganjur: delapan RT.
Kelurahan Cikoko: empat RT.
Kelurahan Cipedak: satu RT.
Kelurahan Duren Tiga: satu RT.
Kelurahan Gunung: satu RT.
Kelurahan Jagakarsa: lima RT.
Kelurahan Kalibata: satu RT.
Kelurahan Karet Kuningan: tiga RT.
Kelurahan Kramat Pela: satu RT.
Kelurahan Kuningan Barat: satu RT.
Kelurahan Lenteng Agung: satu RT.
Kelurahan Manggarai: dua RT.
Kelurahan Pancoran: satu RT.
Kelurahan Pela Mampang: satu RT.
Kelurahan Petogogan: satu RT.
Kelurahan Petukangan Selatan: satu RT.
Kelurahan Rawa Jati: satu RT.
Kelurahan Tanjung Barat: satu RT.
Kelurahan Tebet Barat: satu RT.
Kelurahan Tegal Parang: satu RT.

4. Kasus zona merah di 63 RT Jakarta Selatan dan 4 di Kepulauan Seribu

Ilustrasi PSBB. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Kemudian, di Jakarta Utara ada 2.749 RT dan 63 di RT masuk kategori zona merah:

Kelurahan Ancol: tiga RT.
Kelurahan Kelapa Gading Barat: dua RT.
Kelurahan Pademangan Barat: 24 RT.
Kelurahan Pademangan Timur: 20 RT.
Kelurahan Pegangsaan Dua: dua RT.
Kelurahan Pejagalan: tiga RT.
Kelurahan Penjaringan: satu RT.
Kelurahan Pluit: satu RT.
Kelurahan Rorotan: tujuh RT.

Serta di Kabupaten Kepulauan Seribu ada 59 RT dengan 4 RT masuk kategori zona merah

Kelurahan Pulau Panggang: satu RT.
Kelurahan Pulau Pari: dua RT.
Kelurahan Pulau Tidung: satu RT.

5. Kasus COVID-19 pada anak di Jakarta juga meningkat

Ilustrasi tes cepat COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan tren kasus positif aktif COVID-19 pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah.

Sebanyak 13 persen dari 12.691 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Rincian yaitu 1.481 kasus adalah anak usia 6-18 tahun dan 412 kasus adalah anak usia 0-5 tahun.

Sedangkan, 9.609 kasus adalah usia 19-59 tahun dan 1.189 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

“Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” kata dia.