Ini Kata Tiga Menteri Jokowi Soal Perolehan Suara Mereka di Pileg

Puan Maharani adalah salah satu menteri yang rupanya berhasil mendapatkan suara terbanyak di dapilnya, yaitu Solo. Putri Megawati Soekarnoputri itu berhasil mendapatkan 98.828 suara. Suara tersebut adalah suara tertinggi dari semua caleg di dapil itu.

Mendengar dirinya mendapatkan suara tertinggi, Puan mengaku masih menunggu keputusan dari KPUD dapilnya. Menurutnya, keputusan di KPUD masih belum final.

"Sampai hari ini belum final jadi saya tunggu saja hasil finalnya KPUD yang ada di Jawa Tengah, sesuai dapil saya," kata Puan, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (6/5).

Menurut Puan, lantaran sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif menjadi salah satu faktor tingginya peroleh suara.

"Kan saya sudah hampir tiga kali jadi caleg di dapil tersebut. Jadi Alhamdulillah masyarakat di sana sudah cukup mengenal saya, cukup membantulah. Terima kasih sudah memilih saya di sana," ujarnya.

Menteri kedua yang disebut-sebut lolos ke Senayan adalah Menkumham Yasonna Laoly. Yasonna mencalonkan dirinya di legislatif dari Dapil Sumut I meliputi daerah Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi.

Saat ditanya terkait suaranya di Pileg, Yasonna mengaku dirinya sudah lolos ke Senayan. Bahkan, ia menyebut sudah memprediksi hal itu.

"Ya so far so good. Sudah diprediksilah kira-kira begitu. Langkahnya sudah memenuhi syarat," kata Yasonna di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (29/4).

Terkait jabatannya sebagai menteri, Yasonna menyampaikan fokusnya nanti jika memang lolos adalah menjadi anggota legislatif.

"Langkah pertama dulu kan kita dilanjut sebagai anggota DPR. Kalau urusan lainnya itu urusan di atas itu. Kita itu kan mengabdi aja, kerja aja, itu yang penting," jelasnya.

Berbeda dengan Puan dan Yasonna yang yakin akan lolos ke Senayan, Menaker Hanif Dhakiri malah mengaku belum mengecek suaranya di Pileg usai pencoblosan. Hanif mencalonkan diri di legislatif dari dapil Jawa Barat VI yang meliputi Depok dan Bekasi.

Dan di dapil tersebut, Hanif harus bersaing dengan salah satu rekannya di kursi kabinet yaitu Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Hanif mewakil Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sementara Lukman mewakili Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Usai pencoblosan, Hanif menyampaikan bahwa dia belum sempat mengecek apakah suara yang ia dapatkan bisa membawanya ke Senayan atau tidak. Hanif mengaku belum menanyakan perolehan suara yang ia dapat kepada timnya.

"Belum, belum sempet tanya-tanya," kata Hanif di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4).

Terkait kabar PKS yang unggul di dapilnya, Hanif mengatakan belum mengetahui hal itu. Dia masih menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU.

"Gak tahu, saya belum tahu. Saya belum lihat. Kita tunggu ajalah perhitungan (dari KPU)," tuturnya.

Saat ditanya apakah dia memiliki rencana lain apabila tidak lolos ke Senayan, Hanif enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya mengatakan bahwa akan mengikuti rencana Tuhan.

"Ya kita ikuti rencana Tuhan," tutur dia.