Kristiono, petani sawit Asian Agri generasi kedua yang sukses budidayakan cacing African Night Crawler. (asianagri.com)
Selain Syahmad, kisah sukses Kristiono yang merupakan keluarga petani sawit generasi kedua pun tak kalah menarik untuk disimak. Ayah Kris (sapaan akrab Kristiono), Sunarto, merupakan petani mitra Asian Agri yang mengikuti program PIR Trans pada 1991.
Kristiono mengembangkan budidaya cacing sebagai usaha sampingan keluarga. Bukan sembarang cacing, Kris memilih jenis African Night Crawler (ANC), yang dapat digunakan sebagai pakan ternak hingga bahan baku pembuatan kosmetik.
Kris memilih usaha ini bukan tanpa alasan. Media budidaya ANC bukanlah tanah biasa, melainkan pohon sawit yang telah mati. Pohon sawit yang digunakan sebagai media cacing haruslah pohon sawit yang tumbang secara alami, karena cacing ANC tidak menyukai bau bahan kimia yang menyengat.
Selain digunakan sebagai tempat tinggal serta makanan bagi cacing ANC, sisa-sisa pohon sawit yang membusuk secara alami tersebut juga dapat kembali digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman sawit. Ide usaha ini Kris dapatkan saat mengikuti pelatihan dari Asian Agri.