Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pembunuhan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Bekasi, IDN Times - Polres Metro Bekasi telah mengungkap motif Sunardi, 44 tahun, suami yang tega membunuh dan menaruh jasad istrinya, AM, ke septic tank rumahnya di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Senin, 3 Februari 2025. 

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengatakan tersangka mengakui motif membunuh istrinya lantaran sakit hati karena diselingkuhi. Namun, setelah diselidiki lebih lanjut, pelaku merasa risih saat istrinya menanyakan sertifikat tanah. 

"Sebenarnya selingkuh itu cuma dijadikan alasan awal ke polisi. Tapi setelah kita periksa mendalam, ya alasan sebenarnya itu," kata Mustofa, Jumat (7/2/2025). 

1. Sertifikat rumah digadaikan tersangka

Ilustrasi pelayanan publik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Mustofa mengatakan, sertifikat tanah tersebut digadaikan Sunardi senilai Rp50 juta atas sepengetahuan korban. Tersangka diketahui menggunakan uang tersebut untuk berfoya-foya. 

"Dibuat foya-foya aja, buat beli barang, karaoke, buat senang-senanglah," jelasnya. 

Beberapa waktu kemudian, istrinya itu menanyakan sertifikat yang digadaikan tersangka. AM menanyakan sertifikat tersebut agar dapat dibalik nama atas nama anaknya. 

"Istrinya itu bukan nagih, istrinya itu hanya tanya sertifikatnya gimana, karena minta dibalikin nama untuk anaknya. Tapi kan sama pelakunya kan belum dibayar di bank," jelasnya. 

Karena merasa risih, tersangka akhirnya membunuh istrinya dan memasukkan jasadnya ke dalam septic tank pada November 2022. Setelah membunuh AM, Sunardi juga menjual harta yang digunakan korban. 

"Motornya korban juga dijual sama dia, motor, gelang dijual sama dia. Motornya dijual laku Rp4 juta," katanya. 

2. Tersangka berdalih saat ditanya keberadaan korban

Ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah membunuh istrinya, anak korban sempat beberapa kali menanyakan keberadaan korban kepada Sunardi. Namun, saat itu ia berdalih tidak mengetahui keberadaan korban. 

"Sempat kontak pelaku sebenarnya, tapi dia selalu mengelak, tidak pernah ketemu dengan ibunya, tidak pernah sama-sama," jelasnya. 

Kepada polisi, Sunardi mengakui menyesal atas tindakannya. Bahkan, tersangka mengaku sering membaca yasin di atas septic tank tempat jasad AM dibuang. 

3. Pelaku juga membunuh pegawai bank

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Diketahui, Sunardi juga membunuh pegawai bank, Sri Pujiyanti, 22 tahun, yang datang ke rumah tersangka untuk menagih utang kepada tersangka Rp4 juta. 

Saat ditagih utang, pelaku mengatakan tidak memiliki uang. Namun, saat itu korban tetap menunggu agar pelaku segera membayar utangnya. 

Merasa tertekan, pelaku langsung mencekik korban dari belakang, dengan menggunakan kerudung yang digunakan korban. Setelah korban tewas, Sunardi  berencana menaruh jasad korban ke dalam septic tank.

"Sebenarnya dia juga pengen masukin korban ini ke septic tank, namun belum sempat dimasukkan ke sana, karena ada saudara (korban) yang mencari. Jadi sementara dia taruh di bawah springbed," jelas Mustofa. 

Setelah pelaku ditangkap, Sunardi mengakui telah membunuh istrinya dan menaruh jasad korban ke dalam septic tank pada November 2022.

Editorial Team